Beda Throttling dan Bottleneck PC serta Cara Mencegahnya


Kita mungkin pernah mendengar istilah tentang throttling dan juga bottleneck saat mengoperasikan perangkat PC komputer.

Yap, adapun kedua istilah itu seringkali muncul ketika sebuah perangkat PC sedang mengalami masalah terutama dalam hal performa hardware yang dihasilkan, sehingga bisa terjadilah kondisi throttling maupun bottleneck ini.

Lalu apa itu sebenarnya throttling dan juga bottleneck? Sebab kebanyakan diantara kita mungkin masih ada yang bingung atau justru malah menganggap kedua istilah tersebut itu sama.

Padahal faktanya, bottleneck dan juga throttling ini memiliki pengertian yang sangat berbeda, meskipun terkadang keduanya bisa saling berhubungan dalam kondisi tertentu.


Pengertian Bottleneck pada Komputer

Secara sederhana bottleneck adalah kondisi yang terjadi ketika kinerja sistem komputer mengalami hambatan atau performa yang dihasilkan PC menjadi tidak maksimal.

Hal ini sering kali bisa terjadi karena ada satu atau beberapa komponen hardware yang memiliki kinerja yang lambat. Dimana ada beberapa komponen yang dipakai memiliki spesifikasi tinggi, sementara beberapa komponen lain yang digunakan memiliki spek yang jauh dibawahnya.

Sebagai contoh seperti misalnya saat kita menggunakan komponen GPU (VGA card) kelas high end yang memiliki performa sangat tinggi, namun disisi lain jenis prosesor yang digunakan malah merupakan kelas entry level yang memiliki performa sangat rendah.

Sehingga hal tersebut bisa saja berpengaruh pada kinerja komponen komputer secara keseluruhan yang akan ikut melambat akibat dari penggunaan komponen yang tidak setara dan kemudian bisa memungkinkan untuk terjadinya kondisi bottleneck.

Adapun beberapa gejala atau ciri jika komputer sudah mengalami bottleneck, yaitu seperti waktu loading atau respon saat membuka program aplikasi menjadi sangat lambat, frame rate saat bermain game tidak stabil antara fps paling tinggi dan paling rendah, serta beban kerja di salah satu komponen terutama yang memiliki spek rendah akan bekerja lebih berat dan bahkan bisa mengalami overheat.


Pengertian Throttling pada Komputer

Sementara itu Throttling adalah cara yang dilakukan oleh sistem komputer untuk mengatur atau membatasi kinerja komponen agar tetap berada dalam batas yang diinginkan, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan, menghemat pemakaian daya, dan juga mencegah terjadinya overheating.

Proses ini biasanya akan otomatis dilakukan oleh sistem komputer ketika kinerjanya sudah berada dalam kondisi yang maksimal.

Misalnya saja suatu prosesor komputer sudah mencapai ambang batas paling atas dari performa yang bisa dihasilkan. Sehingga untuk mencegah dari kerusakan maupun overheat, maka sistem akan langsung melakukan throttling untuk mengurangi beban kerja CPU prosesor agar bisa tetap berjalan dalam kondisi yang normal.

Adapun beberapa komponen yang bisa mengalami throttling ini yaitu seperti CPU, GPU, RAM, media penyimpanan (HDD dan SSD), network interface card (NIC), dan juga komponen baterai pada perangkat mobile seperti PC laptop.


Perbedaan Bottleneck dan Throttling

Jadi dari dua pengertian yang sudah dijelaskan diatas bisa disimpulkan bahwa bottleneck adalah penurunan performa yang diakibatkan dari salah satu komponen hardware yang lambat. Sementara throttling tindakan yang diambil oleh sistem komputer secara sengaja untuk mengontrol komponen agar selalu stabil.

Lalu apakah kondisi antara throttling dan bottleneck itu saling berhubungan? Jawabannya tentu saja bisa iya, kedua kondisi tersebut bisa saja saling berhubungan dimana throttling bisa menjadi salah satu respon dari adanya bottleneck karena penggunaan komponen hardware yang tidak cocok.

Atau bisa juga sebaliknya, dimana saat throttling dilakukan untuk mengendalikan suhu atau menghemat daya salah satu komponen hardware, hal tersebut bisa juga menyebabkan terjadinya bottleneck pada kinerja sistem komputer secara keseluruhan.


Cara Mencegah Kondisi Throttling dan Bottleneck pada Komputer

Pada dasarnya gejala throttling maupun bottleneck ini bisa dihindari dan terdapat beberapa cara untuk bisa mencegah agar kondisi tersebut tidak muncul dengan mengikuti beberapa cara berikut ini :

1. Menggunakan jenis komponen hardware yang seimbang/setara antara satu part dengan part lainnya sesuai spesifikasi yang dimiliki.

2. Membeli perangkat komputer sesuai dengan kebutuhan, terutama mengenai aplikasi atau software yang akan digunakan nantinya.

3. Hindari memakai sistem cooling prosesor bawaan pabrik (stock cooler), terutama saat kita menggunakan tipe prosesor kelas high-end, karena umumnya proses pendinginan tidak akan berjalan maksimal. Tentu sangat sisarankan untuk membeli produk cooling/fan heatsink versi OEM (third party).

4. Jika ingin melakukan overclocking PC, selalu lakukan dengan hati-hati dan sesuaikan dengan batas kemampuan yang dimiliki dari komponen hardware yang dipakai.

5. Lakukan monitoring penggunaan PC secara berkala. Jika perangkat sudah terlalu panas dan muncul gejala throttling sebaiknya komputer diistirahatkan sejenak selama beberapa menit.

6. Lakukan update firmware maupun software secara berkala, baik untuk program aplikasi, operating system (OS), dan juga driver lainnya. Sebab software versi lawas terkadang memiliki bug yang bisa membuat kinerja komputer menjadi lebih berat dan terbebani.


Demikianlah artikel kali ini tentang perbedaan istilah antara throttling dengan bottleneck pada perangkat PC komputer/laptop.

Perlu diingat bahwa kedua kondisi diatas pada dasarnya merupakan kondisi yang dapat mengganggu performa dari pemakaian komputer kita. Oleh karena itu, jika kondisi ini terus terjadi berulang-ulang, maka dikhawatirkan bisa berdampak pada kerusakan hardware secara permanen.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close