Mengenal Jenis-jenis Aset Properti dan Kelebihannya


Properti merupakan salah satu dari jenis lini bisnis yang mungkin banyak sekali varian aset atau instrumen yang termasuk kedalam sektor tersebut. Jika kita melihat dari definisi katanya, maka bisa diartikan bahwa properti adalah suatu kekayaan barang bersifat materiil yang berupa lahan tanah maupun infrastruktur bangunan dan memiliki nilai eksklusif.

Secara sederhana properti mungkin bisa diartikan sebagai kekayaan suatu barang tidak bergerak yang dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan.

Meskipun di beberapa negara, sebenarnya ada yang memasukkan kekayaan non-materiil seperti kekayaan intelektual (HAKI) dan hak cipta sebagai bagian dari properti. Tentu hal tersebut akan sangat tergantung dari kebijakan dan peraturan yang berlaku di suatu negara.

Seperti halnya juga pada sektor bisnis lain, bisnis di bidang properti pun tentu saja terbagi lagi ke dalam beberapa jenis aset produk yang bisa kita miliki. Lalu apa saja jenis aset yang termasuk ke dalam sektor properti ini?

Saat artikel ini dibuat, setidaknya ada 7 macam aset berupa infrastruktur bangunan yang dapat digolongkan ke dalam jenis properti.

Nah untuk dapat mengetahui apa saja itu, mari langsung saja kita simak pada ulasan berikut ini.


Inilah Jenis-jenis Investasi yang Termasuk kedalam Properti


1. Tanah dan Kavling

Pertama ada lahan berupa tanah, yaitu merupakan salah satu dari jenis aset di sektor properti yang paling simpel namun banyak diminati orang. Hal ini disebabkan karena tanah cenderung memiliki harga yang jauh lebih stabil dan tahan terhadap inflasi jika dibandingkan dengan jenis properti yang lain.

Selain itu, jika kita memiliki tanah di lahan yang cukup strategis dan berpotensi, maka bukan tidak mungkin kita malah akan mendapatkan harga yang lebih tinggi dari harga awal saat membelinya.

Secara umum, tanah ini terbagi kedalam dua jenis model investasi yaitu pertama lahan produksi dan kedua yaitu lahan kavling. Lahan produksi merupakan bagian dari tanah yang dapat diolah kembali untuk mendapatkan keuntungan lebih, seperti misalnya digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, peternakan, maupun disewakan dalam jangka waktu tertentu.

Sementara lahan kavling merupakan jenis tanah yang sudah diukur dan dipetak-petakan sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Umumnya jenis lahan ini sudah mendapatkan kelengkapan berupa surat-surat dan dokumen kelengkapan lainnya yang menjelaskan mengenai  spesifikasi lahan tersebut.

Oleh karena itu pula, lahan ini seringkali memiliki harga yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan lahan produksi. Disisi lain, lahan ini sangat cocok untuk dibangun menjadi sebuah hunian rumah maupun bangunan komersil seperti ruko, karena umumnya sudah disertai dengan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB).


2. Rumah Tapak

Seperti namanya yaitu rumah tapak, yang artinya bahwa rumah tipe ini dibangun langsung diatas lahan berupa tanah dan tidak dibuat banyak tingkat seperti apartemen (cukup satu atau dua lantai saja). Tipe hunian inipun umumnya memiliki sertifikat atas nama pribadi atau perorangan.

Adapun kelebihan dari jenis rumah tapak yaitu selain bisa dijadikan sebagai hunian pribadi, bisa juga dimanfaatkan untuk disewakan atau dikontrakan, tentu bertujuan agar kita bisa mendapatkan passive income.

Hal ini tidak terlepas, karena di luar sana memang masih banyak orang yang belum mampu untuk membeli properti sebagai kepemilikan pribadi seperti rumah atau apartemen. Atau bisa juga karena ada sebagian orang yang memang ingin tinggal disuatu daerah untuk beberapa waktu saja.

Nah untuk itu, jika kita memang sudah memiliki rumah lebih dari satu atau sedang mencari model bisnis investasi, maka model bisnis ini mungkin bisa menjadi salah satu solusinya.

Sebab dengan kita menyewakan rumah, selain mendapatkan keuntungan lebih, secara tidak langsung properti yang kita miliki pun dapat dirawat oleh sang penyewa. Sehingga dapat lebih efisien dan tidak perlu lagi untuk mengeluarkan biaya maintenance.


3. Apartemen dan Rusun

Selanjutnya jenis dari aset properti yaitu bisa berupa hunian apartemen atau jika di Indonesia terdapat model serupa yang sering dikenal sebagai rumah susun (rusun).

Bagi sebagian orang, mungkin apartemen bukanlah menjadi pilihan utama ketika ingin membeli sebuah tempat tinggal maupun sebagai alat investasi.

Namun di daerah perkotaan yang sudah cukup ramai penduduk, hunian bertingkat seperti rusun maupun apartemen ini bisa menjadi opsi yang paling realistis. Terlebih dengan semakin terbatasnya lahan diperkotaan, membuat harga hunian tempat tinggal berupa rumah tapak pun menjadi lebih susah untuk dimiliki.

Jadi bagi keluarga baru yang memang belum mampu untuk membeli properti pribadi atau yang ingin berinvestasi jangka panjang, mungkin hunian vertikal semacam ini bisa dipilih sebagai alternatif yang worth it untuk dibeli.

Adapun kelebihan dari apartemen, yaitu lokasinya yang secara umum sering berada di tengah kota, sehingga akses ke berbagai macam tempat dapat ditempuh jauh lebih mudah. Ditambah di areal apartemen, seringkali sudah dilengkapi berbagai macam fasilitas pendukung seperti fasilitas laundry dan keamanan, kolam renang, tempat gym, area parkir, dan fasilitas publik lainnya.


4. Ruko

Rumah dan toko atau biasa juga disebut sebagai ruko merupakan bagian dari aset properti yang menggabungkan dua fungsi sekaligus yaitu antara tempat tinggal dan juga tempat komersil yang didesain menjadi hanya satu bangunan saja.

Oleh karena itu, ruko kebanyakan memiliki 2 lantai atau lebih, dimana untuk lantai pertama biasa dipakai sebagai ruangan komersil atau tempat berjualan, sementara di lantai 2 biasa digunakan sebagai ruangan personal dari sang pemilik.

Investasi ruko tentu sangat menjajikan, sebab keuntungan yang bisa didapatkan cukup besar dari uang sewa. Ditambah juga lahan yang umumnya di bangun di lokasi yang strategis, sehingga jika di jual pun harganya bisa melambung berkali lipat dari harga beli.

Namun jika ingin dimanfaatkan oleh kita sendiri sebagai pemilik pun tentu sangat bisa. Adapun beberapa model bisnis usaha yang bisa kita buka di tempat ini yaitu seperti toko kelontong, warnet, toko material bangunan, minimarket, dsb.


5. Gudang

Gudang yang dimaksud disini tentu bukanlah gudang seperti yang biasa kita temukan di rumah kita. Melainkan jenis gudang yang dimaksud yaitu berupa tempat penyimpanan barang-barang produksi yang siap untuk dipasarkan.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa dengan semakin berkembangnya dunia industri, hal itu justru membuat permintaan akan kebutuhan gudang penyimpanan atau warehouse terus meningkat. Biasanya hal ini dibutuhkan terutama di wilayah yang berada di pusat industri maupun wilayah di sekitar pelabuhan yang memang sering memerlukan jasa penyimpanan barang seperti ini.

Selain itu, dengan semakin banyaknya orang yang berbelanja online, otomatis pemanfaatan gudang penyimpanan warehouse pun akan sangat diperlukan.

Sebab sebelum di kirim, biasanya perusahaan jasa ekspedisi akan menyimpan barang yang dibeli konsumen di tempat ini terlebih dahulu. Apalagi tidak semua jasa ekspedisi memiliki tempat penampungan barang yang besar, jadi jenis penyediaan jasa ini masih berpotensi kedepannya.

Disisi lai tentu warehouse ini bukanlah bagian dari investasi yang murah bagi kebanyakan orang. Namun jika kita mau mencoba dan memang memiliki modal yang cukup besar, maka tidak ada salahnya jika kita menanamkan modal di model bisnis satu ini.


6. Kos-Kosan

Pada dasarnya kos-kosan merupakan sebuah hunian, hanya saja desain dari tempat kos ini umumnya berbentuk lebih kecil dari rumah pada umumnya dan hanya terdiri dari satu atau dua ruangan saja. Satu untuk ruang kamar dan satu lagi untuk keperluan kamar mandi.

Di wilayah tertentu seperti daerah yang banyak mahasiswa atau daerah pekerja pabrik industri, kos-kosan tentu akan sangat dibutuhkan. Sebab hunian model ini tentu cukup memadai bagi mereka, jika dibandingkan harus menyewa satu rumah yang utuh.

Jadi bagi kita yang memang ingin membangun sebuah kos-kosan, jangan lupa untuk selalu melakukan survei dengan mencari daerah yang ramai akan orang-orang perantauan baik mahasiswa atau pekerja.

Dan jangan salah, jika dikelola dengan baik dan benar maka bisnis kos-kosan ini tentu akan sangat meyakinkan dan memiliki masa depan yang potensial. 


7. Bangunan Lain

Seiring dengan perkembangan zaman, properti saat ini tentu tidak hanya terdiri dari poin yang telah disebutkan di atas sebelumnya. Melainkan banyak konstruksi bangunan atau jenis aset lain yang bisa kita buat dengan fungsi dan peruntukkan khusus.

Nah adapun beberapa diantara jenis properti yang termasuk kedalam poin nomor tujuh ini yaitu seperti SOHO maupun office space.

Dimana SOHO merupakan singkatan dari small office home office yaitu sebuah bangunan yang berfungsi layaknya seperti sebuah ruko (sebagai hunian dan tempat bisnis sekaligus). Namun bedanya letak SOHO ini secara umum berupa gedung tinggi pencakar langit yang tiap ruangan atau lantainya bisa disewakan.

Selain itu ada juga lahan office space, yaitu jenis dari properti yang kurang lebih sama seperti SOHO, namun seringkali diperuntukkan hanya sebagai kantor atau tempat komersil saja.




Selain yang telah disebutkan dan dibahas diatas, di masa yang akan datang mungkin jenis dari properti ini akan terus bertambah dan menyesuaikan seiring dengan perkembangan zaman.

Demikianlah artikel kali ini tentang apa itu properti dan juga jenis-jenisnya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih karena telah berkunjung ke blog ini, dan sampai berjumpa kembali di artikel lain selanjutnya.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close