Nah seperti yang kita tau, jika salah satu penyumbang dari kemajuan ini yaitu dengan hadirnya teknologi dari Nvidia yang mampu menghadirkan pengalaman visual lebih mulus, tajam, serta efisien.
Tidak hanya soal performa RAW-nya saja dari sebuah kartu grafis, tetapi juga dari sisi kecerdasan buatan yang semakin pintar dalam memproses gambar dan juga frame secara real-time.
Dua teknologi dari Nvidia yang cukup populer dibicarakan oleh para gamer dan content creator saat ini yaitu bernama DLSS dan Frame Generation.
Keduanya mungkin sering kita dengar dalam diskusi seputar GPU keluaran RTX 40 maupun 50 series. Tapi meskipun kedua fitur tersebut sering dibahas, namun fungsi dari keduanya itu memiliki beberapa perbedaan.
Apa Itu DLSS?
DLSS sendiri adalah singkatan dari Deep Learning Super Sampling, yaitu sebuah teknologi upscaling berbasis AI yang dikembangkan oleh Nvidia.
Teknologi ini memungkinkan game yang sedang dimainkan bisa dirender pada resolusi yang lebih rendah misalnya 1080p, lalu secara cerdas "diperbesar" ke resolusi yang lebih tinggi seperti 1440p atau bahkan 4K menggunakan sistem AI (yang disebut deep learning).
Jika diibaratkan secara sederhana, DLSS itu seperti saat kita sedang menonton video YouTube beresolusi 720p, tapi dengan bantuan teknologi tertentu, kualitas video yang terlihat oleh mata menjadi setara kualitas 1080p atau bahkan 4K (lebih tajam dari resolusi aslinya yakni 720p).
Bedanya DLSS tidak hanya menaikkan resolusi gambar secara mentah, tetapi juga memprediksi detail yang hilang berdasarkan pelatihan AI dari ribuan data visual yang diolah oleh sistem kecerdasan buatan.
Teknologi ini tentu sangat membantu ketika kita ingin bermain game berat dengan frame rate tinggi tanpa harus mengorbankan kualitas grafis. Jadi kita bisa mendapatkan performa FPS yang lebih baik tapi tetap mendapatkan gambar yang indah dan detail.
Apa Itu Frame Generation?
Berbeda dengan DLSS, Frame Generation (secara teknis dikenal sebagai DLSS Frame Generation pada DLSS 3), yaitu berfungsi untuk menambahkan frame baru yang tidak dirender oleh GPU secara langsung, melainkan dibuat oleh AI dari Nvidia berdasarkan perhitungan gerakan (motion vectors) dan frame sebelumnya.
Kalau diibaratkan, Frame Generation ini seperti menambahkan potongan-potongan gambar tambahan di antara dua frame asli untuk membuat animasi agar menjadi lebih mulus.
Misalnya dari dua gambar kuda sedang berlari, AI mencoba menambahkan frame baru dengan menebak posisi perantara kaki kuda di antara kedua gambar tersebut, sehingga gerakannya jadi terlihat lebih halus dan tidak tersendat.
Teknologi ini tentu saja sangat berguna ketika kita ingin mencapai angka frame per second (FPS) tinggi, misalnya 100–120 FPS pada jenis game yang berat sekalipun tanpa membebani GPU secara berlebihan.
Kegunaan DLSS dan Frame Generation dalam Dunia Nyata
Baik DLSS maupun Frame Generation sebenarnya sangat cocok untuk kebutuhan komputasi berat, terutama untuk beberapa skenario pemakaian seperti untuk:
- Gaming AAA dengan grafis realistis, misalnya Cyberpunk 2077, Alan Wake 2, atau Microsoft Flight Simulator.
- Rendering secara real-time di aplikasi grafis seperti Unreal Engine.
- VR gaming, di mana kebutuhan FPS dan resolusi sangat tinggi agar tidak membuat pusing pengguna.
- Content creation dan juga streaming, karena GPU bisa tetap fokus di proses rekaman atau streaming tanpa dibebani semua frame game.
Dengan mengaktifkan DLSS, kita bisa menjalankan game pada resolusi tinggi dengan performa yang lebih ringan. Sementara Frame Generation memberi kita gameplay yang sangat mulus bahkan di scene penuh efek dan objek berat.
Kelebihan dan Kekurangan DLSS dan Frame Generation
Meskipun terlihat cukup menggiurkan, namun tentu ada sisi positif dan negatif dari kedua fitur ini.
1. Kelebihan dan Kekurangan DLSS
Kelebihan DLSS yang paling terasa yaitu dengan meningkatnya performa tanpa harus benar-benar menurunkan kualitas secara visual.
Dengan merender di resolusi lebih rendah, beban kerja GPU jadi lebih ringan. Hal ini tentu sangat berguna bagi para gamer yang memakai monitor dengan resolusi layar 1440p atau 4K tapi GPU yang dipakai masih menggunakan seri mid-range.
Hasil visualnya juga terus membaik dari generasi ke generasi, dimana DLSS 3.5 bahkan menambahkan fitur Ray Reconstruction agar efek ray tracing dapat terlihat lebih natural.
Namun di sisi lain, DLSS juga kadang bisa menimbulkan artefak visual seperti ghosting atau tekstur yang tampak sedikit blur, terutama pada tulisan kecil atau objek yang bergerak cepat. Kualitas hasilnya juga sangat bergantung pada dukungan dari game itu sendiri.
2. Kelebihan dan Kekurangan Frame Generation
Kelebihan utama dari Frame Generation yaitu dalam hal peningkatan FPS yang sangat dramatis.
Misalnya jika sebuah game hanya mampu menjalankan 60 FPS, namun dengan Frame Generation ini kita bisa mendapatkan angka dua kali lipat atau bahkan lebih, tanpa meningkatkan beban kerja GPU. Fitur ini tentu saja sangat cocok dipakai untuk monitor high refresh rate.
Tapi sisi minusnya yaitu soal latency. Karena dengan adanya frame yang disisipkan secara "sintetis", maka hal ini bisa membuat respons input dari mouse dan keyboard bisa terasa sedikit terlambat dari biasanya.
Hal ini memang tidak disarankan untuk game tipe kompetitif seperti CS2, Valorant, atau Apex Legends. Selain itu Frame Generation juga hanya tersedia di GPU RTX seri terbaru, jadi tidak semua pengguna bisa menikmatinya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, DLSS dan Frame Generation ini bukanlah teknologi yang saling menggantikan melainkan saling melengkapi. DLSS fokus pada sisi peningkatan kualitas gambar dengan performa yang efisien, sedangkan Frame Generation mengisi celah di antara frame agar pergerakan bisa terasa sangat mulus.
Kita sebagai pengguna tentu tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan, apakah ingin mengejar kualitas gambar, frame rate tinggi, atau justru keduanya.
Teknologi ini memang masih terus berkembang, tapi sudah cukup matang untuk digunakan sehari-hari, terutama dalam dunia gaming dan kebutuhan kreatif digital masa kini.
Jika tertarik mendalami teknologi seputar GPU atau ingin tahu lebih banyak soal fitur gaming lainnya, jangan ragu untuk terus ikuti update di blog ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam memilih pengaturan terbaik di game favoritmu.
No comments