Home
Hobi
Lifestyle
Mengenal Semua Jenis Sasis Tamiya Mini4WD Lengkap

Mengenal Semua Jenis Sasis Tamiya Mini4WD Lengkap

Tamiya Aero Avante

Mini 4WD tentu bukan hanya sekedar mainan mobil balap biasa. Bagi banyak orang, mainan satu ini merupakan hobi serius yang seru untuk digeluti karena bisa memadukan kecepatan, teknik, dan juga kreativitas.

Nah adapun salah satu hal paling penting yang bisa berpengaruh pada performa saat race dari mobil Tamiya Mini 4WD yaitu tentang keberadaan jenis sasis yang digunakan.

Setiap sasis pastinya sudah dirancang dengan filosofi dan karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang menekankan stabilitas di lintasan lurus, ada yang dibuat lincah di tikungan, bahkan ada yang dirancang khusus untuk jalur berbukit.

Brand Tamiya sendiri hingga saat ini sudah merilis puluhan jenis sasis sepanjang sejarahnya. Sehingga kadang kita bingung dalam membedakan setiap sasis tersebut, terutama saat ingin mengkombinasikan dengan part lain agar dapat sesuai.

Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas semua jenis sasis Tamiya Mini4WD yang pernah dirilis secara resmi. Mulai dari model yang paling lawas hingga model terbaru, dengan detail lengkap spesifikasi dan fitur uniknya.

Inilah 20 Varian Sasis Tamiya Mini 4WD yang Perlu Diketahui

Secara umum, bagian rangka atau sasis mini4wd yang pernah dibuat sebenarnya terbagi kedalam 3 kategori utama, yaitu sasis dengan penggerak belakang, penggerak depan, dan juga penggerak tengah.

A.  Konfigurasi Dinamo Belakang (Rear Motor)

Pada kategori ini, motor penggerak atau dinamo diletakkan di bagian belakang sasis. Rangka tipe ini biasanya dapat memberikan keseimbangan dan tenaga dorong yang sangat kuat, sehingga cocok untuk lintasan datar dan cepat.

1. Type 1 Chassis

Sasis dengan motor belakang muncul pertama kali di akhir 80-an. Type 1 Chassis misalnya dirilis sekitar 1986–1987. Model ini dirancang untuk medan off-road klasik, sehingga keunggulannya terletak pada ground clearance yang tinggi sekitar 10mm dan desain konstruksinya yang juga cukup kokoh. 

Namun berat yang terbilang sangat signifikan ini, membuatnya tergolong kurang lincah untuk sirkuit modern yang menuntut kecepatan tinggi dan manuver tajam.

Type 1 Chassis

Sasis ini cocok untuk lintasan tanah atau bergelombang, sesuai dengan era awal Tamiya yang lebih mementingkan kekuatan rangka. Akan tetapi kurang optimal di trek lurus panjang dengan banking modern.

Gear rasio yang bisa dipakai yaitu 11.2:1 atau 6.4:1, membuatnya mampu menghadapi medan berat walau kecepatannya lebih moderat dibanding sasis modern yang lain.

2. Type 2 Chassis

Model Sasis tipe 2 hadir pada sekitar 1988 sebagai sasis on-road pertama Tamiya. Keunggulannya yaitu ada pada tingkat kestabilan yang baik di jalur lurus berkat wheelbase panjang 82mm dan ban slick besar.

Ground clearance-nya 8mm lebih rendah dari Type 1, membantu aerodinamika menjadi lebih baik dari sebelumnya. Gear rasio 5:1 dan 4.2:1 memungkinkan akselerasi yang jauh lebih responsif.

Type 2 Chassis

Dengan panjang 128mm dan bobot 113g, sasis ini jadi pondasi untuk pengembangan model-model rangka generasi berikutnya.

Namun sayang, desain ini masih tergolong cukup berat dan agak terbatas dalam hal konfigurasi setting, sehingga kurang cocok untuk dijalankan pada sirkuit dengan banyak tikungan sempit.

3. Type 3 Chassis

Sasis tipe 3 yang dirilis sekitar tahun 1990 merupakan pengembangan dari tipe 1 dengan orientasi on-road.

Varian ini menawarkan banyak sekali opsi setup yang bisa dipakai berkat adanya lubang-lubang di cover motor untuk mengurangi bobot dan juga ground clearance sedang yang membuatnya lebih fleksibel di lintasan campuran.

Type 3 Chassis

Dimensinya mirip tipe 1, tapi lebih lebar di 86mm. Beratnya sekitar 115g, memberikan kestabilan lebih baik di tikungan. 

Namun bobotnya bisa dibilang masih menjadi kelemahan, terutama untuk balapan modern yang menuntut bobot lebih ringan.

4. Type 4 Chassis

Sasis tipe 4 muncul di awal tahun 1990-an dengan desain yang menurunkan posisi baterai sekitar 2mm, sehingga center of gravity (CG) lebih rendah dibanding model awal yang sudah dirilis.

Keberadaan wheelbase 82mm dan ground clearance 7mm membuat model ini bisa lebih menempel di lintasan. Selain itu, distribusi berat yang lebih ke belakang membantu stabilitas di lintasan lurus.

Type 4 Chassis

Gear rasio yang bisa dipakai yaitu 4:1 atau 4.2:1 cocok untuk kecepatan tinggi, serta panjangnya yang 128mm, dan berat 112g cukup ringan untuk menjaga akselerasi yang lebih baik.

Namun distribusi berat ke belakang, membuat sasis ini cukup kesulitan untuk melibas tikungan hairpin (berbentuk U) atau bagian teknikal yang ketat.

5. Type 5 Chassis

Sasis tipe 5 yang rilis sekitar tahun 1995 memperkenalkan pendekatan yang lebih aerodinamis dengan bagian bawah yang cukup rata dengan tujuan untuk mengurangi hambatan angin.

Bahan plastik yang lebih tipis membuat bobotnya juga lebih ringan tanpa mengorbankan kekuatan, sehingga cocok untuk lintasan cepat dengan jalur lurus yang panjang.

Type 5 Chassis

Wheelbase sekitar 82mm tetap dipertahankan, serta ground clearance 6mm yang dibuat lebih rendah untuk stabilitas. 

Adapun kekurangannya yaitu terletak pada fleksibilitas setting yang relatif terbatas, sehingga tidak terlalu optimal di lintasan teknikal berbukit (naik-turun).

6. Zero Chassis

Zero Chassis yang dirilis sekitar tahun 1994 memiliki ciri khas yaitu bagian motor dinamo dan baterai dibuat lebih rendah ke tanah dengan tujuan untuk menurunkan center of gravity (CG).

Model ini menawarkan desain modular dengan side-stay tengah bisa dilepas-pasang untuk opsi pemakaian roller yang lebih luas.

Gear roda gigi yang berbentuk spiral juga membuat tenaga yang dihasilkan bisa jauh lebih halus. Wheelbase lebih pendek sekitar 80mm membuatnya bisa melakukan manuver tajam di tikungan.

Zero Chassis

Sasis ini sangat cocok untuk sirkuit teknikal dengan penuh kelokan, namun agak kurang di lintasan lurus panjang karena top speed-nya yang cenderung akan kalah.

7. Super-1 Chassis

Sasis Super-1 yang muncul sekitar tahun 1995 merupakan penerus dari sasis Zero, dengan bentuk yang hampir mirip dibagian bawah rangka dan juga adanya side-stay (sayap tengah) lepas pasang.

Namun struktur modular lepas pasang ini cukup rentan termasuk juga bagian bumper depan yang terbilang ringkih, sehingga membuat rangka ini cukup mudah patah terutama saat terjadi tabrakan keras atau lompatan tinggi.

Super-1 Chassis

Model ini sangat ideal untuk lintasan teknikal dengan banyak opsi setup yang bisa digunakan. Dikombinasikan dengan ban depan kecil, ground clearance bisa ditekan hingga ke angka 3mm saja.

Gear rasio 5:1 atau 4:1, panjang 131mm dan lebar 90mm, serta berat sekitar 111.5g memberi fleksibilitas di lintasan teknikal yang cukup kompleks.

8. Super-II Chassis

Super-II dirilis pada tahun 2010 sebagai generasi baru dari model super one dengan bumper yang lebih diperkuat dan sistem pengunci belakang yang memudahkannya untuk proses bongkar pasang.

Super-II Chassis

Rangka ini cocok digunakan pada jenis lintasan modern yang menuntut fleksibilitas setting. Walau demikian, bobotnya sedikit lebih berat dari sasis super-1, sehingga tidak selalu ideal untuk trek super teknikal yang sempit.

Ground clearance 5.3mm, panjang 150mm, lebar 97mm, dan wheelbase 80mm, dengan pemakaian gear rasio 4.2:1 membantu sasis ini bisa tetap rendah di lintasan trek.

9. Super X Chassis

Super X yang keluar pada tahun 1997 keberadaannya bisa dibilang cukup menonjol berkat lebar 92mm dan wheelbase panjang 84mm yang mampu membuat kestabilan sangat baik dan juga presisi.

Keunikan lain dari sasis ini yaitu bagian motor dinamo yang dapat diakses langsung dari bagian bawah, sehingga proses bongkar-pasang maupun setup bisa dilakukan jauh lebih cepat dan praktis.

Super X Chassis

Pemakaian gear rasio 5:1 dan 4:1, panjang 156mm, dan hadirnya rear stay (set bumper belakang) dengan konfigurasi dua titik membuatnya lebih kuat dan tidak mudah copot.

Model Super X cocok sekali dipakai pada jenis trek cepat lurus panjang. Namun di sirkuit dengan tikungan sempit, lebarnya yang cukup besar bisa menjadi salah satu kelemahan.

10. Super XX Chassis

Super XX adalah evolusi dari Super X yang rilis pada tahun 2007 lalu. Model rangka ini memiliki build quality yang sedikit lebih kuat, punya nose guard untuk roller setting cukup lebar, serta opsi side stay yang lebih baik.

Dengan spesifikasi tersebut, sasis ini sangat cocok digunakan pada lintasan yang memiliki karakteristik lurus dengan kecepatan tinggi namun tanpa terlalu banyak jump besar.

Super XX Chassis

Keberadaan ground clearance yang sangat rendah yang hanya 1.9mm, memang membuat sasis ini kurang aman di lintasan bergelombang atau penuh rintangan seperti trek dengan banyak lompatan besar.

Namun dengan penggunaan gear rasio 3.5:1 membuat super XX bisa dipacu hingga kecepatan ekstrem dan cocok untuk balapan modern yang menuntut adaptasi layout sirkuit yang beraneka ragam.

11. Super TZ Chassis

Sasis super TZ hadir sekitar tahun 1998 dengan desain ground clearance rendah dengan bagian bawah yang cukup rata dengan posisi baterai bisa lebih dekat ke tanah untuk membantu aerodinamika menjadi lebih baik.

Sasis ini menjadi salah satu sasis yang cukup populer digunakan, sehingga tidak heran jika banyak versi KW-nya yang bertebaran di pasaran.

Super TZ Chassis

Distribusi berat yang rendah membuatnya sangat stabil di lintasan teknikal dengan banyak tikungan. Meski begitu, opsi pemakaian setup roller masih agak terbatas, sehingga kita sedikit susah untuk mendapat settingan yang pas.

Wheelbase super TZ memiliki panjang sekitar 82mm dan tapak lebar di 68mm, serta gear rasio 5:1 atau 4:1 untuk mendapatkan kecepatan lebih maksimal.

12. Super TZ-X Chassis

Super TZ-X yang muncul sekitar tahun 2000, boleh dibilang merupakan penyempurnaan dari sasis Super TZ yang telah dirilis lebih dahulu.

Konfigurasi bumper depan yang lebih fleksibel dengan banyak lubang baut dan rear stay (set bumper belakang) yang lebih kuat, membuat model ini cocok digunakan pada lintasan trek campuran yang memadukan antara jalur lurus dan jalur teknikal dengan banyak tikungan.

Super TZ-X Chassis

Sementara untuk bagian wheelbase dan lebar hampir sama seperti super TZ, dengan gear rasio yang bisa dipakai yaitu di 5:1 dan 4:1.

13. VS Chassis

Sasis Victory System (VS) yang rilis tahun 1999 merupakan sasis dengan desain yang sangat ringan dan kompak dengan wheelbase pendek. Hal ini membuatnya sangat lincah bahkan untuk melibas tikungan sempit yang tajam dengan ground clearance yang hanya 5mm saja.

Selain itu, gear cover dan engsel penyangga baterai juga didesain agar lebih mudah saat melakukan maintenance.

VS Chassis

Gear rasio yang bisa dipakai cukup banyak pilihan seperti 5:1, 4.2:1, dan 4:1, sehingga bisa memberikannya banyak opsi settingan saat balap.

Hanya saja karena bahan yang cukup ringan, sasis ini cukup rawan pada lintasan lurus yang panjang, sehingga diperlukan penggunaan pemberat yang sesuai agar bisa tetap stabil.

14. AR Chassis

Sasis Aero (AR) yang keluar tahun 2013 ini sangat terkenal karena kemudahannya saat dilakukan maintenance. Saat ini, jenis sasis AR menjadi sasis yang masih banyak dipakai dan diproduksi hingga sekarang. 

Model ini menggunakan 6 roller bawaan karena bagian set bumper belakang yang sudah menyatu dengan bagian sasis.

Desain baterai rendah membuatnya dapat lebih menempel pada lintasan. Sehingga cocok untuk jenis lintasan modern campuran, meski bobotnya sedikit lebih berat untuk trek yang sangat teknikal.

AR Chassis

Sasis ini cukup populer untuk kalangan pemula hingga pro, karena kemudahannya serta mendukung banyak opsi upgrade.

Wheelbase yang dimiliki dari sasis AR yaitu 82mm, lebar 67mm, ground clearance 5mm, dan gear rasio 4.2:1 untuk stabilitas yang lebih tinggi.

15. VZ Chassis

Sasis VZ merupakan jenis sasis yang tergolong baru karena diproduksi pada tahun 2020 dengan membawa desain kompak dan penguatan di berbagai titik seperti bumper dan juga rear stay.

Model ini sangat ringan dan punya banyak opsi untuk dapat diupgrade. Namun ground clearance yang sangat rendah yaitu hanya 2.5mm, membuatnya kurang cocok dipakai pada lintasan off-road klasik dengan banyak gundukan.

VZ Chassis

Disisi lain, sasis ini sangat cocok untuk jenis lintasan modern dengan banyak rintangan. Perpaduan gear ratio 3.5:1 dengan bagian bawah rangka yang bisa lebih menempel ke lintasan, sehingga memungkinkannya untuk melaju dengan kecepatan sangat tinggi.

B. Konfigurasi Dinamo Depan (Front Motor)

Layout motor dinamo depan diciptakan untuk membantu distribusi berat agar bisa condong kearah depan. Biasanya sasis ini cocok dipakai pada jenis lintasan yang lebih teknikal dengan banyak tikungan atau elevasi, seperti lintasan yang berbukit atau banyak tanjakan-turunan.

1. FM Chassis

FM Chassis yang dirilis pada tahun 1991 menjadi sasis dengan konfigurasi motor dinamo depan yang pertama.

Adapun kelebihannya yaitu ada pada distribusi berat depan, sehingga sangat membantu di lintasan berbukit atau penuh elevasi. Namun begitu, model in tergolong sangat kurang stabil di lintasan yang cenderung datar dengan lurusan panjang.

FM Chassis

Ground clearance 7mm bisa memberi ruang untuk melibas segala rintangan diberbagai macam ketinggian elevasi. Model FM ini memiliki panjang sekitar 132mm, wheelbase 83mm, serta opsi gear rasio yaitu 5:1 dan 4.2:1.

2. Super FM Chassis

Super FM yang rilis sekitar tahun 1996 merupakan varian upgrade pertama dari sasis FM dengan beberapa ubahan, seperti pada bagian underside yang lebih aerodinamis, bumper lebih kuat, serta adanya pendingin motor agar tidak cepat panas.

Super FM Chassis

Model ini cocok dipakai pada lintasan yang memiliki banyak loncatan dan perubahan elevasi dengan lebih baik dari versi sebelumnya. Meski begitu, keberadaan bobot yang lebih berat bisa jadi kelemahan terutama di trek teknikal dengan sudut sempit.

Ground clearance dari varian super FM ini dibuat lebih pendek yaitu sekitar 5.5mm agar bisa stabil dengan pilihan gear rasio di 5:1 dan 4:1.

3. FM-A Chassis

Sasis Front Motor Aerodynamic/Advance (FM-A) yang keluar tahun 2017 adalah versi modern yang sangat aerodinamis dengan skid bar depan dan rear roller yang sangat stabil.

Beratnya juga sangat ringan hanya 71g, dengan akses motor didesain underside untuk memudahkan waktu setup agar lebih cepat.

Saat ini, sasis FM-A merupakan rangka dengan konfigurasi dinamo depan yang masih diproduksi.

FM-A Chassis

Sasis ini sangat cocok dipakai pada trek modern dengan banyak elevasi dan kombinasi tikungan, tetapi ground clearance yang rendah sekitar 2.5mm membuatnya tidak ideal untuk balapan di lintasan off-road klasik.

FM-A adalah evolusi modern dengan tema aerodinamika. Skid bar depan rendah gesekan, 4 roller termasuk 8mm rear roller yang sangat stabil. Underside didesain untuk memudahkan ganti motor.

C. Konfigurasi Dinamo Tengah (MidShip, Double Shaft Motor Layout)

Konfigurasi motor dinamo tengah memiliki sistem direct drive dengan poros ganda. Hal ini membuat mesin dinamo pun harus dibuat khusus untuk bisa dipakai pada tipe sasis ini.

1. MS Chassis

Sasis MS yang rilis tahun 2001 dirancang dengan direct drive double shaft motor yang di tengah, yaitu konfigurasi dinamo tengah dengan memiliki dua batang penggerak, untuk bisa menyalurkan tenaga ke roda bagian depan dan juga belakang sekaligus tanpa perlu memerlukan batang propeller tambahan.

Dengan desain modular 3 bagian (hidung, tengah, ekor), membuat model ini memiliki kemudahan saat proses perakitan dan juga saat maintenance.

MS Chassis

Perpaduan antara wheelbase yang pendek 80mm, ground clearance yang hanya 4mm serta berat sekitar 124.7g, membuat performa dilintasan menjadi sangat lincah terutama untuk melibas tikungan tajam.

Sasis ini sangat cocok digunakan untuk lintasan teknikal yang membutuhkan kecepatan tinggi saat cornering. Namun tentu tidak terlalu ideal dipakai dalam trek dengan layout banyak lurusan panjang.

2. MA Chassis

Sasis Midship Aero (MA) dirilis sekitar 2013–2014 yang merupakan pengembangan lebih baru dari varian MS pada generasi sebelumnya.

Sasis ini diciptakan untuk menyempurnakan konsep midship dengan fokus pada perbaikan aerodinamika. Model ini menggunakan 6 roller rendah gesekan dan skid bar belakang untuk mendapatkan performa kecepatan yang lebih tinggi.

MA Chassis

Ground clearance juga dibuat sangat rendah (2.2mm), sehingga bisa menempel pada lintasan dengan lebih baik. Sangat cocok untuk lintasan modern yang cepat dan teknikal, tapi jelas tidak didesain untuk lintasan tanah off-road.

Penutup

Itulah semua jenis sasis Tamiya Mini4WD yang pernah dirilis resmi hingga sekarang. Tiap sasis tentu memiliki ciri khas yang unik sesuai dengan layout lintasan dan gaya balap yang diinginkan.

Dengan mengetahui tipe dan detail spesifikasi masing-masing, diharapkan kita bisa memilih mana sasis yang paling sesuai untuk kebutuhan dalam meningkatkan peluang menang di lintasan balap.

Semoga artikel ini membantu kita semua yang sedang menekuni hobi Mini4WD untuk lebih mengenal mobil kita dan mengoptimalkan setup balapan.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close