Home
Bitcoin
Cryptocurrency
Fintech
Teknologi
Mengapa Nilai USDT Stabil Setara dengan Dolar AS? Ini Penjelasannya

Mengapa Nilai USDT Stabil Setara dengan Dolar AS? Ini Penjelasannya

Tether USDT Logo

Jika kita sering mengamati pasar kripto, volatilitas seperti naik-turun harga secara signifikan mungkin merupakan hal yang biasa. Bitcoin bisa melonjak 10-20% dalam sehari, atau Ethereum tiba-tiba anjlok 30% dalam hitungan jam saja.

Namun di tengah gejolak ini, ada satu aset kripto yang selalu adem ayem, salah satunya yaitu USDT atau Tether. Dimana nilai dari aset kripto ini cenderung cukup stabil, yaitu nilainya berkisar 1 USDT = 1 USD. Kok bisa? Lalu apa rahasianya?

Sebelum membahas USDT, kita perlu pahami dulu mengenai konsep stablecoin. Stablecoin sendiri adalah jenis aset kripto yang dirancang untuk mematok nilainya ke aset stabil seperti mata uang fiat (misalnya dolar AS), emas, atau komoditas lain.

Tujuannya sudah jelas, yaitu menjadi "pelabuhan aman" bagi trader kripto saat pasar sedang tak menentu. USDT adalah contoh stablecoin terpopuler, tetapi selain itu ada juga USDC, DAI, dan BUSD.

Lalu mengapa USDT bisa mempertahankan nilai 1:1 dengan dolar AS? Apa yang membuatnya begitu istimewa? Nah mari kita telusuri lebih dalam.

Stablecoin, Jembatan Antara Kripto dan Dunia Nyata

Stablecoin ibarat jembatan yang menghubungkan dunia kripto dengan sistem keuangan tradisional. Bayangkan saja kita sedang bermain di pasar kripto yang memiliki harga sangat fluktuatif.

Disinilah peran stable coin, dimana saat harga Bitcoin turun drastis kita bisa mengonversi aset ke USDT untuk menghindari kerugian, tanpa perlu menarik dana ke rekening bank.

Hal ini tentu saja sangat memudahkan trader untuk bertransaksi secara cepat sekaligus mengurangi risiko volatilitas.

USDT sendiri diluncurkan pada 2014 oleh perusahaan Tether Limited. Sejak awal, misinya yaitu menciptakan aset digital yang stabil, likuid, dan mudah diakses.

Namun kunci utamanya yaitu terletak pada cara USDT mempertahankan nilai, sesuatu yang tidak dimiliki bahkan oleh Bitcoin atau Ethereum sekalipun.

Mekanisme Dibalik Stabilitas USDT

Adapun dibalik harganya yang dapat stabil itu, ini dia beberapa alasan mengapa USDT (Tether) cenderung memiliki harga yang relatif tidak berubah seperti halnya kebanyakan jenis aset kripto. 

1. Cadangan Aset: "Jaminan" yang Menopang Kepercayaan

Sederhananya, setiap USDT yang beredar dipasar hal tersebut seharusnya ikut didukung oleh aset riil senilai 1 dolar AS.

Artinya jika ada 80 miliar USDT di pasar yang beredar, maka Tether harus memiliki cadangan minimal 80 miliar dolar AS (atau setara) di bank atau instrumen keuangan lain.

Cadangan ini bisa berupa uang tunai, surat utang pemerintah AS (Treasury Bills), atau aset likuid lainnya.

Meski sempat menuai kontroversi karena kurang transparan, Tether kini rutin merilis laporan cadangan. Misalnya pada Q1 2023 lalu, mereka mengklaim bahwa 85% cadangan USDT berbentuk aset likuid seperti uang tunai dan surat berharga.

Hal ini tentu bisa menjadi dasar kepercayaan bahwa USDT memang benar-benar dijamin oleh aset nyata.

2. Mekanisme Arbitrase, Penyeimbang Harga Pasar

Pernah mendengar arbitrase? Istilah ini merupakan bagian dari strategi trading dengan memanfaatkan selisih harga aset di dua pasar yang berbeda. Mekanisme ini juga dapat berperan besar menjaga stabilitas nilai USDT.

Misalnya, jika harga USDT turun ke 0,98 USD di bursa kripto, maka trader bisa membelinya murah, lalu menukarkannya ke Tether untuk mendapatkan 1 USD per USDT.

Keuntungan 0,02 USD per koin ini mendorong permintaan USDT naik, sehingga harganya kembali ke 1 USD.

Sebaliknya, jika USDT naik ke 1,02 USD, maka trader akan menjualnya untuk mengunci keuntungan, sehingga harga turun lagi ke patokan 1:1.

3. Likuiditas Tinggi dan Penggunaan Massal

USDT boleh dibilang merupakan jenis stablecoin paling likuid di pasar kripto hingga saat ini. Hampir semua bursa kripto besar seperti Binance, Coinbase, atau bahkan Indodax mendukung perdagangan USDT.

Volume transaksi hariannya pun mencapai puluhan miliar dolar, sehingga membuat aset kripto satu ini lebih mudah dibeli atau dijual kapan saja.

Likuiditas tersebut juga memperkuat posisi USDT sebagai alat tukar utama di ekosistem kripto. Banyak proyek DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) juga menggunakan USDT untuk transaksi pinjam-meminjam, staking, atau pembayaran.

Sehingga secara tidak langsung, dengan semakin banyak orang yang memakai dan bertransaksi dengan USDT, maka hal ini akan membuat aset tersebut bisa semakin stabil nilainya.

Tantangan dan Risiko yang Mengintai

Meski terlihat cukup baik dengan konsep harganya yang cenderung stabil terhadap kurs nilai dollar Amerika, namun USDT tidak sepenuhnya bebas dari resiko. Adapun beberapa isu yang mungkin perlu diwaspadai oleh kita sebagai trader antara lain:
  • Transparansi Cadangan. Meski Tether sudah merilis laporan, namun audit secara independen masih sangat terbatas. Jika suatu hari ditemukan cadangan tidak mencukupi, hal ini tentu bisa membuat kepercayaan pasar menjadi runtuh.
  • Risiko Regulasi. Pemerintah AS dan Uni Eropa saat ini semakin ketat dalam mengawasi stablecoin. Regulasi baru bisa saja membatasi operasi Tether atau memaksa perubahan model bisnis mereka.
  • Serangan Siber. Sebagai salah satu aset digital, USDT tentu sangat rentan terhadap peretasan platform atau dompet kripto.

USDT vs Stablecoin Lain, Apa Bedanya?

USDT sebagai aset digital stabil mungkin menjadi yang terpopuler saat ini, tetapi hal ini tentu saja bukan satu-satunya. Ada beberapa jenis stable coin selain USDT yang ada di pasar kripto.
  • USDC (USD Coin): Dikelola Circle dan Coinbase, diaudit penuh setiap bulan. Dianggap lebih transparan.
  • DAI: Stablecoin terdesentralisasi yang di-backing oleh aset kripto (bukan dolar fiat), dikelola komunitas melalui MakerDAO.
  • BUSD: Diterbitkan Binance, dijamin 1:1 oleh dolar AS dan diaudit.
USDT unggul karena likuiditas dan jaringan yang luas. Namun, bagi yang mengutamakan transparansi, maka USDC atau BUSD mungkin lebih aman.

Kesimpulan

USDT hingga saat ini memang telah berhasil untuk mempertahankan nilai 1:1 dengan dolar AS berkat kombinasi kebijakan yang telah mereka lakukan.

Ke depan stablecoin seperti USDT tentu akan terus berevolusi. Regulasi yang jelas dan audit transparan mungkin menjadi syarat utama agar masyarakat semakin yakin.

Namun salah satu hal yang pasti, yaitu selama pasar kripto masih berdenyut, maka stablecoin akan tetap menjadi pilar penting yang menjaga keseimbangan antara inovasi dan juga stabilitas.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close