Shutter Count pada Kamera DSLR dan Cara Mengeceknya


Banyak orang yang mungkin masih bingung dengan istilah Shutter Count (SC) pada sebuah perangkat kamera DSLR. Dimana tidak jarang orang yang menganggap jika shutter count sudah habis, maka kamera tersebut tidak akan bisa dipakai untuk menjepret foto lagi.

Lalu apakah benar demikian? Nah sebelum kita menjawabnya, maka ada baiknya jika kita membahas terlebih dahulu mengenai pengertian dari shutter count itu sendiri.

Pada dasarnya shutter count pada kamera DSLR adalah jumlah perhitungan yang dilakukan terhadap shutter unit ketika sedang memotret atau mengambil sebuah gambar foto, yaitu dimana rana mengalami proses membuka dan menutup kembali.

Atau secara sederhana shutter count bisa diartikan juga sebagai seberapa banyak tombol shutter yang ditekan pada saat mengambil gambar foto. Jadi saat tombol shutter dipencet dan rana mengambil foto, maka disitulah hitungan shutter count dimulai.

Sehingga semakin banyak kita mengambil gambar foto, maka semakin besar pula nilai dari shutter count yang akan ikut bertambah.

Disisi lain jika kita mengambil video pada kamera DSLR, maka angka shutter count tersebut tidak akan bertambah, karena umumnya untuk bisa merekam sebuah video kita hanya akan menggunakan tombol live view bukannya shutter button.


Lalu apakah Shutter Count itu bisa habis atau ada batasnya?

Jawabannya adalah tidak, ShutterCount tidak memiliki batas yang benar-benar pasti dimana jika sudah melewati batas tertentu maka kamera akan rusak atau tidak bisa digunakan untuk memotret sama seklai.

Boleh dibilang meski setiap brand kamera telah meng-klaim berupa jumlah shutter count hingga nilai tertentu, misalnya satu tipe kamera memiliki estimasi total SC yaitu sebanyak 100.000 kali.

Itu artinya bukan kamera tersebut akan langsung rusak jika sudah melewati nilai shutter count yang tertera tersebut atau kamera sudah melakukan pengambilan gambar hingga 100.000 kali.

Melainkan itu hanya angka estimasi saja, dimana jika sebuah kamera DSLR telah memiliki jumlah nilai shutter count yang mencapai angka 100.000, maka ada kemungkinan jika bagian komponen akan mulai rusak terutama pada bagian shutter unit.

Padahal di dalam realitanya, sebuah kamera bisa saja baru akan rusak (bagian shutter unit) setelah melebihi dari nilai shutter count yang diklaim oleh pihak produsen. Atau bisa juga sebaliknya, yaitu shutter unit pada kamera sudah rusak duluan sebelum melewati angka shutter count yang dimiliki.

Jadi keawetan dari sebuah kamera sebenarnya tidak ditentukan dari nilai shutter count yang sudah habis, melainkan tergantung dari kita sebagai user. Sementara shutter count hanya dijadikan sebagai salah satu parameter saja dari penggunaan sebuah perangkat kamera.

Sebab yang perlu diingat, bahwa setiap brand atau produsen kamera biasanya sudah mengetahui kualitas dari material shutter unit yang digunakan. Mereka bisa memprediksi perkiraan masa pakai shutter unit dari banyaknya jepretan foto yang diambil. 

Sehingga untuk lebih memudahkan kita sebagai konsumen, maka dibuatlah sistem shutter count ini agar kita bisa mengetahui perkiraan masa pakai dari komponen shutter unit dengan cara melihat dari angka yang tertera pada shutter count.


Apakah Shutter Count Bisa Direset atau Diperbaiki?

Nah salah satu pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan banyak orang, yaitu Apakah Shutter Count pada kamera DSLR ini bisa direset atau diperbaiki?

Adapun jawaban dari pertanyaan tersebut sebenarnya adalah sangat bisa asalkan menggunakan software khusus. Namun sayangnya hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh pihak service center dari masing-masing brand kamera. Itu pun baru bisa dilakukan umumnya ketika kita ingin mengganti komponen seperti pada bagian shutter unit.

Jadi misalnya kita memiliki perangkat kamera DSLR yang sudah memiliki tanda-tanda kerusakan pada bagian rana dengan indikasi berupa shutter count yang sudah tinggi, maka umumnya kita diharuskan untuk mengganti bagian shutter unit.

Sebab jika dibiarkan, kemungkinan besar hasil dari jepretan kamera tidak akan maksimal dan bahkan bisa saja mengalami masalah tertentu.

Adapun beberapa kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi, yaitu seperti munculnya garis-garis pada hasil jepretan foto, ketidaksesuaian dalam eksposur yang telah di setting, atau bahkan kamera tidak bisa melakukan pengambilan gambar sama sekali.

Nah jika part tersebut sudah dilakukan penggantian, maka shutter count pun biasanya akan otomatis tereset ulang menjadi 0 lagi dan kamera DSLR pun bisa digunakan secara normal seperti sebelumnya.

Namun ada juga kemungkinan jika sudah mengalami pergantian komponen shutter unit, SC tidak otomatis tereset dan masih tetap berlanjut dari angka sebelum diganti. Hal ini bisa saja terjadi tergantung dari produsen kamera dalam melakukan pergantian komponen tersebut.


Cara Mengecek dan Melihat Nilai Shutter Count

Boleh dibilang ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghitung atau mengetahui seberapa banyak nilai dari shutter count yang ada pada sebuah perangkat kamera DSLR, baik itu dengan menggunakan software dari brand terkait atau bisa juga menggunakan software dari pihak third party.

Namun pada kesempatan kali kita akan memberikan cara lain yang lebih mudah dan praktis, dimana cara ini bisa dilakukan secara online kapanpun tanpa perlu memasang jenis aplikasi tambahan. Adapun caranya yaitu sbb :

1. Langkah pertama kita cukup masuk ke halaman website berikut camerashuttercount.com atau myshuttercount.com, kita tinggal pilih saja diantara keduanya.

2. Setelah itu lalu kita masukkan sampel foto dari hasil jepretan kamera DSLR yang ingin dicek. Untuk memasukkan foto kita cukup pilih menu Choose file.

3. Selanjutnya lalu kita pilih menu Upload. Jika sudah maka hasilnya akan terlihat jumlah shutter count yang telah terpakai seperti pada gambar berikut.



Pada gambar tersebut bisa terlihat bahwa shutter count yang telah terpakai yaitu sudah mencapai angka 90.735, yang artinya kamera sudah melakukan pengambilan foto sebanyak angka tersebut.


Fungsi dan Manfaat dari Kita Mengetahui Nilai Shutter Count

Adapun beberapa manfaat atau fungsi yang bisa didapatkan dari kita mengetahui nilai SC ini adalah sbb :

1. Dapat mengetahui perkiraan tentang penggunaan dari kamera DSLR. Dimana dengan nilai shutter count yang tinggi, itu menandakan bahwa kamera tersebut sudah sering dipakai dalam mengambil banyak gambar.

2. Bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi dari komponen rana kamera dan juga shutter unit. Jadi kita bisa tahu kapan waktu yang pas untuk melakukan service kamera.

3. Menjadi salah satu bahan pertimbangan saat kita ingin membeli kamera DSLR dalam kondisi second atau bekas pakai. Salah satu resiko dari nilai SC yang tinggi, yaitu kemungkinan kamera berpotensi rusak akan menjadi sangat besar terutama pada bagian rana maupun shutter unit.


Nah itulah tadi pembahasan sekilas mengenai apa itu shutter count pada kamera, serta manfaat dan juga cara untuk mengeceknya.

Meski menjadi salah satu indikator dalam mengetahui umur serta kondisi dari sebuah kamera, namun yang perlu diingat bahwa tidak semua kamera dengan shutter count tinggi itu bisa dibilang akan cepat rusak.

Semua itu kembali lagi kepada kita sebagai user, bagaimana kita memperlakukan dan merawat kamera agar bisa tetap awet, sebenarnya itulah faktor utama dalam membuat usia pemakaian dari sebuah DSLR dapat bertahan lebih lama bahkan hingga bertahun-tahun pemakaian.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post
close