Tips Menyimpan Daging Sapi/Kambing yang Benar agar Awet


Jika dibandingkan dengan daging putih, jenis daging merah memang dikenal memiliki kandungan gizi yang sedikit lebih baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kandungan protein serta lemak pada daging merah yang lumayan cukup tinggi.

Namun meskipun begitu, jenis daging merah yang umumnya berasal dari hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, maupun kerbau ini bisa dibilang memiliki cara tersendiri terutama pada proses menyimpannya.

Sebab jika tidak demikian, maka daging tersebut biasanya akan berpotensi untuk mengalami penurunan kualitas yang mungkin terjadi, seperti daging menjadi cepat rusak dan lembek, rasa daging yang akan menurun drastis, tumbuhnya bakteri dan jamur, serta kemungkinan adanya kontaminasi silang antar makanan jika ditempatkan dengan tidak seharusnya.

Oleh karena itu, untuk bisa menghindari dari beberapa kondisi seperti yang telah disebutkan diatas. Sebenarnya ada beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk membuat daging sapi, kambing dan sejenisnya dapat tetap aman meski disimpan dalam waktu yang relatif lama.

Nah adapaun untuk mengetahui hal tersebut, maka bisa langsung disimak saja pada penjelasa berikut ini.


6 Tahapan dalam Menyimpan Daging Merah agar Tahan Lama dan Tidak Cepat Rusak

1. Hindari untuk Dicuci

Kebanyakan orang saat ingin menyimpan daging merah seringkali mereka akan langsung mencucinya terlebih dahulu, dengan maksud agar daging bisa bersih serta terhindar dari berbagai macam kotoran dan juga bakteri.

Padahal kebiasaan seperti itu bisa dibilang sebenarnya kurang tepat. Sebab dengan kita mencucinya, justru hal tersebut dapat memunculkan beberapa resiko yang mungkin bisa terjadi.

Pertama yaitu daging akan cenderung lebih benyek (lunak), sehingga saat selesai dimasak daging akan memiliki tekstur yang lebih lembek, dan hal itu akan berpengaruh pada kualitas rasa.

Alasan kedua yaitu pada saat dicuci, maka dikhawatirkan daging akan terkontaminasi dengan bakteri yang ada pada air tersebut. Jika ini terjadi, akan membuat kuman atau bakteri masuk kedalam pori-pori daging dan tentu saja hal tersebut dapat merusak kualitas dari daging itu sendiri.

Oleh karena itu, agar lebih efisien maka proses pencucian sebaiknya dilakukan pada saat akan dimasak saja.


2. Lap Menggunakan Tisu

Umumnya saat kita mendapatkan jenis daging merah, terutama saat kita membelinya di pasar atau mendapatkan dari hasil pembagian jatah daging qurban, seringkali daging tersebut masih terdapat cairan lendir maupun kotoran lainnya yang harus dibersihkan.

Nah karena tidak disarankan untuk dicuci, maka sebagai alternatif lain kita bisa mengeringkan dan membersihkan daging dengan cara di lap menggunakan tisu atau jika tidak ada kita bisa juga menggantinya dengan menggunakan lap kain bersih.

Namun agar lebih aman sebaiknya memang menggunakan jenis tissue dapur saja, yang memang sudah dibuat khusus untuk mengelap berbagai jenis makanan. Selain lebih higienis, membersihkan menggunakan tisu dapur pun bisa dibilang lebih sehat karena tisu tersebut biasanya dibuat dengan standar food grade sehingga lebih aman digunakan.


3. Potong Menjadi Beberapa Bagian

Jika kita membeli daging dalam jumlah yang cukup banyak dan dalam potongan yang masih tergolong besar. Maka sangat disarankan bagi kita untuk memotong terlebih dahulu agar menjadi potongan yang lebih kecil. Misalnya dari ukuran daging dengan berat 2Kg, kita bisa membaginya menjadi dua bagian atau empat bagian berbeda.

Tujuannya selain bisa lebih memudahkan saat ingin disimpan karena bisa dimasukkan kedalam beberapa wadah dengan ukuran yang lebih kecil. Saat ingin dimasak, kitapun bisa mengambilnya sebagian saja tanpa perlu repot harus mengambil semua potongan daging utuh.

Dan hal tersebut tentu saja dapat meminimalisir dari adanya kontaminasi dari berbagai macam bakteri.


4. Masukkan Dalam Wadah Khusus

Nah sebelum menyimpan di lemari es, ada baiknya jika kita memasukkan daging tersebut ke dalam wadah yang kedap udara, baik itu berupa wadah plastik hardcase maupun jenis plastik vacuum sealer.

Adapun tujuan dimasukkan kedalam wadah jenis ini, yaitu agar daging tidak mudah terkontaminasi dari makanan lain dan juga sebaliknya agar makanan lain di dalam kulkas tidak mudah tercampur dengan bau daging, termasuk sisa cairan pada daging yang mungkin menetes.

Namun jika tidak ada, opsi lain kita bisa menggunakan kantong kresek biasa yang memiliki warna bening/transparan, dan hindari untuk menggunakan jenis kantong kresek berwarna hitam. Sebab kebanyakan dari kantong kresek hitam merupakan produk daur ulang yang banyak mengandung zat karsinogen berbahaya yang bisa memicu penyakit kanker.


5. Simpan di Suhu yang Tepat

Saat ingin memasukkan kedalam kulkas, sebenarnya ada beberapa tips yang bisa dicoba agar daging dapat awet dan tahan lama namun tetap memiliki kualitas yang masih baik.

Pertama daging yang sudah dikemas pada wadah kedap udara, selanjutnya bisa kita masukkan terlebih dahulu ke dalam bagian kulkas yang lebih sejuk dengan memiliki suhu rata-rata sekitar 4-5 derajat celcius.

Biarkan selama kurang lebih 4 sampai 5 jam, baru setelah itu bisa kita pindahkan ke dalam freezer yang memiliki suhu temperatur lebih dingin yaitu sekitar -17 derajat celcius atau lebih rendah dari itu.


6. Diamkan Sebelum Dimasak

Terakhir jika kita ingin memasak daging yang sudah dibekukan, maka cara paling baik yaitu pertama kita lakukan proses pencairan terlebih dahulu.

Proses ini bisa dilakukan dengan cara memindahkan dari bagian lemari freezer ke bagian kulkas yang lebih sejuk, dan hindari untuk mencairkan di kondisi suhu ruangan karena bisa berpotensi untuk tumbuhnya bakteri. Cara inipun bisa dilakukan pada malam hari sebelum daging tersebut akan dimasak.

Nah setelah akan diolah, baru kita bisa keluarkan daging merah tersebut dari kulkas, kemudian rendam menggunakan air biasa dengan kondisi daging masih dalam wadah kedap udara.

Setelah tidak beku lagi dan memiliki suhu normal, maka langkah terakhir kita bisa mulai mencuci, meniriskan, hingga memotong dengan ukuran yang lebih kecil jika memang diinginkan, baru setelah itu kita bisa langsung memasaknya sesuai dengan resep kesukaan kita.


Nah itulah tadi tips mudah untuk mengelola dan menyimpan jenis daging merah seperti sapi, kambing, domba, maupun kerbau agar kualitasnya dapat tetap terjaga dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Jadi walau kita memiliki banyak stok daging di rumah, seperti pada momen hari raya idul qurban. Kita tidak perlu khawatir lagi, karena sudah mengerti dan tahu cara yang tepat dalam proses menyimpannya.
  
Akhir kata semoga postingan ini bisa bermanfaat dan sampai bertemu kembali di artikel lain berikutnya. Terima kasih

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post
close