Penyebab Dinding Rumah Retak dan Tips Mengatasinya


Dinding merupakan bagian konstruksi rumah yang berfungsi sebagai penopang dari plafon dan juga rangka atap rumah. Keberadaannya ini bisa dibilang cukup penting sekali.

Oleh karena itu, pembuatan tembok dinding yang berkualitas tentu merupakan sebuah keharusan. Sebab dengan penggunaan material yang kokoh, maka hal itu akan membuat tempat tinggal menjadi lebih tahan dan aman untuk dihuni hingga bertahun-tahun.

Lalu bagaimana jika pada bagian tembok terjadi kerusakan, seperti munculnya retakan?

Nah mungkin bagi sebagian orang pernah mengalami hal tersebut di rumahnya. Dimana pada bagian dinding terlihat adanya celah retakan berupa garis yang tidak beraturan seperti sebuah akar, dan bisa terjadi baik itu pada bagian dinding sebelah luar maupun bagian dalam.

Perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa fenomena retakan tersebut sebenarnya bisa terjadi karena berbagai macam faktor penyebab. Namun yang paling sering terjadi yaitu karena penggunaan komposisi yang tidak pas saat melakukan plester dinding.

Sehingga ketika dinding mendapat tekanan yang terlalu keras atau suhu di dalam ruang yang cukup panas, maka fenomena retak pada tembok ini bisa terjadi.

Selain itu ada beberapa alasan lain, penyebab dari tembok yang retak pada rumah. Nah untuk mengetahui apa saja itu, maka langsung saja kita simak pada ulasan di bawah ini.


Inilah Alasan Kenapa Tembok pada Rumah Bisa Mengalami Keretakan


1. Penggunaan Material yang Tidak Pas

Seperti yang telah disinggung diawal, bahwa dinding yang retak seringkali bisa diakibatkan dari proses acian dan juga tahapan dalam memplester dilakukan secara asal-asalan dan kurang tepat.

Perlu diketahui, bahwa dengan penggunaan material kontruksi yang berbeda, maka akan diperlukan komposisi adukan dan juga ketebalan plester tembok yang berbeda juga.

Sebagai contoh misalnya saja untuk penggunaan material bahan berupa bata biasa, maka ketebalan dari plester harus berada disekitar 15mm. Sementara untuk material yang terbuat dari bahan bata ringan, ketebalan plester sekitar 10mm saja dirasa sudah sangat mencukupi.

Lalu untuk material beton atau kayu, sebaiknya komposisi adukan agak sedikit ditambahkan semen, agar lebih mudah untuk menempel, dimana ketebalan bisa disamakan dengan material bata biasa atau bata ringan.

Disisi lain, untuk proses pengacian atau finishing dinding, maka ketebalan yang disarankan yaitu ada disekitar 1 sampai 3 mm saja. Jika terlalu tipis semen aci akan mudah mengering dan jika terlalu tebal, maka acian akan mudah retak.


2. Beban yang Terlalu Berat

Selain salah pada saat proses memplester dan mengaci, pemicu lain dari adanya dinding retak yaitu bisa diakibatkan karena beban yang ditanggung dari tembok terlalu berat.

Meskipun penyusun material dinding yang dipakai sudah sangat baik, namun jika pembebanan yang diterima overweight, maka akan menimbulkan keretakan dan guratan pada dinding tersebut.

Hal ini bisa terjadi, karena pada bagian struktur kolom bangunan tidak bisa berfungsi seperti seharusnya.

Adapun pemicu dari beban yang terlalu berat, seringkali bisa berasal dari pemasangan plat besi atau baja pada rangka atap yang berlebihan.

Namun bisa juga karena banyaknya material yang dimasukkan pada tembok terlalu berlebihan, yaitu seperti pemakaian glass block yang terlalu banyak, atau kusen kayu yang terlalu berat dengan tidak diimbangi dengan pemasangan tembok yang kokoh dan tinggi.


3. Tanah yang Labil

Faktor berikutnya yaitu bisa disebabkan karena letak dari lahan yang digunakan untuk membangun rumah memang berada di tanah yang labil.

Seringkali komposisi dan tekstur tanah labil ini berada di lahan bekas tanah gambut atau tanah basah. Selain itu, bisa juga berasal dari lahan urugan baru, dimana struktur tanah belum sepenuhnya memadat dengan sempurna.

Bila rumah berada di lahan seperti itu, maka akan sangat rawan untuk kontruksi pondasi bisa ambles. Sehingga membuat struktur bangunan diatasnya, termasuk bagian dinding akan mengalami keretakan.

Bahkan pada kondisi tertentu, bisa menimbulkan kerusakan yang cukup besar, jika tanah yang amblas tersebut sudah terlalu dalam.


4. Kerusakan Struktur Bangunan

Penyebab terakhir dari munculnya keretakan pada tembok, yaitu bisa diakibatkan karena bagian dari struktur bangunan utama mengalami kerusakan.

Hal ini umumnya sering terjadi pada bagian cor-coran pondasi dan struktur beton bertulang yang mengalami mal fungsi seperti pergeseran. Penyebab dari kerusakan inipun bisa terjadi oleh beberapa faktor, yaitu salah satunya seperti karena penggunaan dari material konstruksi yang kurang berkualitas.

Sehingga hal tersebut bisa membuat dinding tembok menjadi retak-retak. Bahkan jika kerusakan konstruksi yang sudah parah, bisa membuat bagian dinding rumah menjadi roboh.


Cara Mengatasi Dinding Rumah yang Sudah Retak

Jika kebetulan dinding pada rumah kita sudah ada yang mengalami gejala keretakan, tentu sangat disarankan untuk segera diperbaiki. Sebab jika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan hal itu akan melebar menjadi semakin luas dan pada akhirnya dapat merusak konstruksi bangunan secara menyeluruh.

Nah untuk mengatasi hal tersebut, setidaknya terdapat beberapa tips yang bisa kita lakukan dalam menanggulanginya.

1. Pertama sebelum kita mencoba untuk memperbaiki, sebaiknya kita pahami dan ketahui terlebih dahulu mengenai penyebab dari munculnya keretakan. Sehingga jika sudah diketahui asal muasalnya, maka kita dapat dengan mudah untuk langsung membetulkan bagian dari pangkal masalah tersebut.

2. Jika celah yang timbul hanya berupa keretakan minor dan tidak kasat mata. Maka salah satu tips yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan penambalan menggunakan semen acian pada bagian tembok yang retak. Baru setelah itu, kita bisa mengecat ulang dengan warna yang sama.

3. Jika kerusakan berada di level menengah, yaitu dengan tingkat lebar retakan sekitar 1 cm atau lebih, ditambah plester dibeberapa bagian tembok terlihat ada yang mulai terkelupas. Solusi yang bisa diterapkan, yaitu dengan cara membongkar dan memplester ulang dari bagian tembok yang mengelupas itu.

4. Jika kerusakan yang terjadi tergolong cukup berat, sehingga struktur tembok terlihat seperti mau roboh, maka ada dua cara yang bisa dilakukan.

Pertama dengan mengganti bagian dinding memakai bata yang baru. Dan yang kedua bisa dengan memperkuat struktur bangunan dengan melakukan penambahan maupun penambalan bagian struktur bangunan seperti tiang coran.

Atau untuk solusi yang paling aman yaitu bisa juga dengan melakukan renovasi secara menyeluruh, dengan cara membangun ulang pada bagian dinding yang sudah rusak  tersebut.




Nah demikianlah artikel kali ini tentang penyebab dari tembok rumah bisa alami gejala retak, serta bagaimana cara untuk memperbaikinya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan akhir kata sampai berjumpa kembali pada postingan lain berikutnya. Terima kasih

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close