Jenis Sayuran yang Cocok Ditanam saat Musim Kemarau

terung, timun, oyong

Musim kemarau memang terkadang dianggap sebagai mimpi buruk bagi sebagian petani di Indonesia.

Hal ini bisa disebabkan karena di waktu tersebut, lahan pertanian seringkali tidak cukup layak untuk ditanami komoditas sayuran tertentu, yang diakibatkan dari tanah yang memang berubah menjadi sangat kering dan sulit untuk mendapatkan pengairan yang baik.

Sehingga tidak jarang tanaman yang sudah terlanjur dibudidayakan pun, bisa saja menjadi mati dan layu sebelum berbuah karena kekurangan sumber air.

Dan hal ini, seringkali membuat beberapa petani jadi enggan untuk menggarap lahannya, dan cenderung lebih memilih untuk bekerja di tempat lain selagi musim kemarau masih melanda.

Padahal jika cermati lebih jauh lagi, dengan kondisi yang sudah sangat maju seperti sekarang ini. Banyak sekali jenis tanaman budidaya, termasuk varietas sayuran yang sebenarnya masih bisa ditanam dan bahkan bisa tumbuh subur meski digarap pada lahan yang kering sekalipun.

Hal ini tidak terlepas karena memang ada beberapa jenis varietas dari komoditas sayuran, yang tidak membutuhkan terlalu banyak air saat ingin dibudidayakan. Sehingga tanaman jenis inilah, yang bisa diandalkan saat musim kemarau tiba.

Lalu jenis sayuran apa saja yang memang bisa dan cocok ditanam pada musim kemarau? Nah untuk mengetahui jawabannya, maka langsung saja kita simak pada ulasan berikut ini.


Inilah Jenis Tanaman yang Cocok Dibudidayakan di Kondisi Cuaca Kering


1. Tomat

Di urutan nomor pertama ada sayur atau buah tomat yang merupakan salah satu bahan makanan yang sudah tidak asing lagi, dan umum dijumpai di hampir setiap negara, tidak terkecuali juga di Indonesia.

Ya, tanaman satu ini bisa dibilang memang menjadi salah satu komoditas sayuran yang paling direkomendasikan saat kita ingin bertani di kala kemarau sedang melanda.

Adapun beberapa alasan tersebut, yaitu pertama buah tomat tidak terlalu memerlukan banyak air dalam setiap pertumbuhan tanaman pohonnya. Dimana untuk beberapa varietas tomat tertentu, bahkan bisa berbuah meski di tanah yang tergolong cukup kering.

Hanya saja, kita tetap perlu untuk melakukan penyiraman secara berkala, jangan sampai pohon tomat hilang kelembaban dan terlalu kering. Sebab jika terjadi, hal ini dapat berpengaruh pada produktivitas buah saat dipanen.

Alasan kedua tomat tergolong salah satu sayuran yang memiliki tingkat pertumbuhan cukup cepat. Dimana jika sudah siap berbuah, maka kita bisa melakukan panen hampir setiap 3 hari sekali. Dengan total keseluruhan panen, yaitu bisa menghasilkan hingga sekitar 4 kg dari setiap pohonnya.

Selain itu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa tomat merupakan komoditas yang umum ditemukan dibanyak negara. Sehingga kita akan lebih mudah menjualnya kemanapun, karena permintaan akan komoditas satu ini memang selalu banyak dan meningkat setiap tahun.


2. Terung

Selanjutnya ada terung atau sering juga diucapkan sebagai terong, yaitu merupakan salah satu jenis sayuran yang termasuk kedalam budidaya tanaman tropis.

Pohon terong umumnya bisa tumbuh pada ketinggian yang fleksibel, yaitu bisa di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian kurang lebih 1200mdpl.

Dengan suhu udara rata-rata yang harus dicapai yaitu berada dikisaran 21°C hingga 30°C, yang mana temperatur tersebut tentu saja sangat cocok dihampir semua wilayah di Indonesia, termasuk daerah yang memiliki lahan kering.

Proses penyemaian dan perawatan terung pun tergolong relatif lebih simpel, sehingga memudahkan untuk bisa ditanam dimana saja termasuk juga di pekarangan sekitar rumah.

Meskipun bisa dibudidaya di lahan yang kering, namun tanah yang digunakan pun tentu harus subur dan tetap dijaga, dengan kandungan unsur Ph tanah minimal berada pada nilai 5 sampai 6.

Adapun beberapa varietas terong yang direkomendasikan untuk dibudidayakan, yaitu seperti jenis terung ungu yang paling banyak dicari, terung bulat hijau yang sering digunakan sebagai lalapan, dan juga jenis terung pondoh.


3. Timun

Timun atau mentimun merupakan jenis sayuran yang memiliki sensasi segar ketika dikonsumsi dan memang paling nikmat jika dimakan secara langsung tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.

Salah satu kelebihan saat budidaya timun, yaitu jenis tanaman ini bisa lebih mudah untuk beradaptasi di banyak lingkungan. Hal ini tidak terlepas karena timun bisa ditanam pada kondisi suhu udara yang cenderung cukup panas seperti disaat musim kemarau tiba.

Apalagi untuk merawatnya pun terbilang sangat mudah, karena tidak diperlukan perawatan khusus. Hanya saja waktu panen dari timun memang tergolong cukup lama yaitu antara 75 hari bahkan bisa sampai 90 hari setelah tanam (HST).

Namun jika sudah panen, mentimun bisa berbuah cukup banyak dan bisa dipetik hampir setiap hari, yaitu sekitar satu hingga dua buah timun dalam setiap tanaman.


4. Oyong atau Gambas

Tidak seperti tanaman budidaya yang telah dibahas sebelumnya diatas. Gambas atau oyong, atau ada juga yang menyebutnya sebagai emes, merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang tidak mengenal musim.

Dalam artian, bahwa oyong cocok ditanam dalam segala kondisi cuaca apapun. Baik itu dimusim kemarau maupun pada musim penghujan, gambas ini bisa tumbuh dengan sangat baik.


Hanya saja agar bisa cepat tumbuh, oyong harus ditanam dalam keadaan yang cukup tersinari oleh cahaya matahari dan juga harus selalu rutin untuk dilakukan penyiraman.

Hampir seluruh jenis tanah bisa ditanami oleh tumbuhan gambas kecuali jenis tanah organosol. Serta bisa dibudidayakan juga di lahan pertanian dengan ketinggian yang relatif beranekaragam, asalkan suhunya berada disekitar 18°C hingga 24°C.


Nah itulah tadi sedikit penjelasan mengenai jenis budidaya pertanian yang cocok dilakukan pada saat kondisi cuaca sedang berada di musim kemarau.

Selain keempat jenis yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih ada beberapa varietas tanaman lain yang cocok digarap saat musim kemarau tiba. Dimana beberapa diantaranya yaitu seperti kentang, ubi jalar, melon, dan beberapa jenis tanaman merambat lainnya.

Adapun keempat jenis yang telah dibahas, memang sengaja dipilih karena terbilang lebih mudah dan lebih praktis untuk ditanam, terutama dilahan yang tergolong sangat terbatas seperti pada area pekarangan rumah.

Demikianlah tips kali ini semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan baru, terutama bagi kita yang memang ingin memulai melakukan bisnis budidaya tanaman dilahan yang terbatas.

Akhir kata terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan sampai berjumpa kembali di artikel lain berikutnya.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close