Tips Merawat dan Memelihara Ikan Hias dalam Akuarium

ikan hias

Bagi sebagian orang, ikan hias mungkin sering dianggap sebagai salah satu dari jenis hewan peliharaan yang mudah untuk dipelihara.

Adapun alasannya sangat simpel, karena orang-orang menganggap bahwa jenis ikan itu hidupnya hanya ada di dalam kolam atau aquarium saja, sehingga lebih gampang untuk dapat memelihara dan juga merawatnya.

Padahal hal tersebut tidaklah tepat, sebab untuk bisa memelihara ikan hias kita memerlukan beberapa pengetahuan dasar yang diperlukan agar ikan yang dipelihara itu merasa nyaman dan tidak stres dengan lingkungannya.

Sehingga jika tidak dirawat dengan benar, bukan tidak mungkin ikan hias tersebut malah langsung mati padahal kita baru saja membelinya. Atau bisa juga ikan terlihat sering diam dan jarang bergerak. Dimana hal tersebut bisa saja terjadi karena ikan terserang penyakit akibat kita salah dalam memeliharanya.

Oleh karena itu, ada beberapa tips yang mungkin bisa kita lakukan dalam merawat ikan hias agar kondisi ikan tetap sehat dan tidak mudah terserang oleh penyakit. Nah untuk mengetahuinya, maka langsung saja kita simak pada pembahasan berikut ini.


Tips Mudah Pelihara Ikan Hias agar Tidak Mati


1. Kualitas Air

Ikan merupakan hewan yang hidup di air, maka dari itu air adalah elemen utama yang harus benar-benar dijaga dan diperhatikan kualitasnya saat kita ingin memelihara ikan.

Apalagi jika kita memelihara ikan hias di dalam wadah berupa aquarium yang relatif kecil. Hal itu tentu akan membuat sirkulasi air sangat terbatas, sehingga jika ada kotoran yang bersifat racun yang masuk, meski dalam jumlah yang sedikit saja akan langsung berdampak kepada ikan.

Oleh karenanya, selalu pastikanlah untuk menggunakan air yang bersih dengan tidak memiliki kadar amonia yang tinggi ketika ingin mengganti air.

Selain itu, agar sirkulasi dan kualitas air dapat terjaga, maka sangat direkomendasikan juga untuk memasang alat filter atau penyaring pada akuarium. Dengan digunakannya filter tersebut, diharapkan kotoran dalam aquarium dapat lebih terkontrol dan membuat habitat ikan dapat lebih nyaman untuk ditinggali.


2. Temperatur Suhu

Poin selanjutnya yang harus diperhatikan yaitu mengenai kondisi suhu dari air. Temperatur yang terlalu tinggi maupun lebih rendah dapat membuat ikan hias yang ada di dalamnya menjadi merasa tidak nyaman. Jika hal itu dibiarkan, maka akan membuat ikan menjadi stress kemudian mati.

Adapun suhu dari air yang banyak direkomendasikan yaitu ada dikisaran angka antara 21 derajat celcius hingga 27 derajat celcius. Temperatur tersebut umumnya dapat dicapai di suhu ruangan yang normal.

Sehingga sangat tidak disarankan menempatkan akuarium di ruangan yang terdapat AC maupun di ruangan yang banyak bukaan kaca yang mengarah langsung ke wadah aquarium. Sebab hal tersebut dapat membuat kehidupan biota air menjadi tidak seimbang.


3. Pemberian Pakan yang Teratur

Mungkin kita beranggapan bahwa dengan seringnya memberikan ikan hias makanan, maka akan membuatnya menjadi lebih sehat dan cepat besar.

Padahal hal tersebut sangatlah keliru. Hal ini karena ikan yang terlalu banyak diberikan pakan akan berpengaruh pada gelembung renang ikan menjadi rusak, sehingga bisa membuatnya tidak bisa berenang secara normal lagi.

Selain itu, dengan frekuensi pemberian pakan yang terlalu sering. Hal itu akan mengurangi kualitas air karena banyaknya limbah makanan yang tidak termakan. Air menjadi lebih cepat keruh dan hal itu dapat membuat ikan terserang berbagai penyakit. Disamping kita pun tentu harus sering menguras air karena cepat kotor.

Jadi sebaiknya cukup berikan pakan sebanyak 1 kali dalam sehari saja, jika ikan hias yang ada di dalamnya memang sedikit. Namun jika ada cukup banyak, maka bisa dilakukan pemberian pakan hingga maksimal dua kali dalam sehari, tentu dengan porsi yang tidak terlalu banyak.


4. Menguras Air

Sebenarnya tidak ada batsan waktu yang benar-benar pasti untuk menentukan kapan kita harus menguras air di dalam kolam maupun akuarium.

Hanya saja yang perlu diperhatikan yaitu persoalan dari kondisi air itu sendiri. Jika sudah terlihat keruh atau berubah menjadi kekuningan, serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka sudah pasti kita harus mulai mengganti dan menguras air tersebut.

Adapun tujuan dari pengurasan ini yaitu untuk menghilangkan zat amonia yang mungkin terkandung di dalam air. Amonia sendiri merupakan bagian dari senyawa kimia yang bersifat racun dan umumnya bisa ditemukan pada air aquarium. Senyawa ini biasanya berasal dari endapan kotoran ikan maupun pakan yang tidak termakan.

Dengan kandungan amonia yang tinggi, akan membuat kehidupan ikan menjadi terganggu dan bisa membuatnya terserang berbagai jenis penyakit.

Oleh karena itu, untuk menghindari adanya kandungan amonia tinggi kita dapat menguras dan mengganti air aquarium secara berkala, setidaknya satu bulan sekali atau bahkan bisa lebih cepat dari itu jika terlihat air yang ada di dalam akuarium sudah terlihat kotor.


5. Penetral Klorin

Klorin pada dasarnya merupakan zat kimia yang seringkali ditemukan pada air yang berasal dari PDAM. Dimana tujuan zat klorin ini digunakan yaitu sebagai penjernih, agar air dapat lebih layak dikonsumsi oleh manusia.

Namun disisi lain, kadar klorin yang terlalu banyak justru dapat merusak organ dari ikan peliharaan terutama pada bagian insang mereka. Keadaan insang yang tidak normal, dapat membuat ikan sulit untuk melakukan respirasi (proses bernafas ikan untuk mendapatkan oksigen), sehingga jika terjadi terlalu lama pada akhirnya dapat membuat ikan menjadi mati.

Nah untuk mengatasi hal tersebut, cara yang dapat kita lakukan yaitu dengan memberikan zat yang bernama anti chlorine atau penetral klorin yang bisa kita dapatkan di toko ikan hias.

Penetral tersebut bisa langsung dimasukkan kedalam aquarium dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan banyaknya air. Sehingga dengan cara ini dapat membuat kadar klorin dalam air menjadi lebih terjaga, dan membuat ikan dapat berenang dengan lebih nyaman.

Namun jika kita tidak mau menggunakan klorin, maka cara paling mudah yaitu kita jangan menggunakan air yang berasal dari PDAM, melainkan bisa diganti dengan air sumur maupun sumber air lainnya yang tanpa menggunakan zat penjernih seperti kaporit atau tawas yang seringkali mengandung zat klorin di dalamnya.




Demikianlah artikel kali ini tentang tips dalam merawat dan memelihara ikan hias agar tetap sehat serta tidak mudah mati.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan akhir kata sampai berjumpa kembali di artikel lain berikutnya.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close