Home
Pengetahuan
Sejarah
Inilah Manusia Purba yang Pernah Hidup di Indonesia

Inilah Manusia Purba yang Pernah Hidup di Indonesia


Manusia purba atau dalam istilah lain sering juga disebut dengan manusia prasejarah (prehistoric people), adalah jenis dari golongan manusia yang diperkirakan pernah hidup ratusan bahkan jutaan tahun lalu pada masa yang dikenal dengan zaman pra-aksara.

Disebut pra-aksara karena manusia yang hidup pada masa itu belum mengenal dan menggunakan tulisan atau aksara huruf.

Keberadaan mengenai kehidupan manusia purba ini bisa dilihat dari berbagai macam jenis peninggalan kehidupan masa lalu yang telah berhasil didapatkan dari proses ekskavasi.

Beberapa bukti peninggalan itu dapat berupa fosil yaitu sisa-sisa dari tulang belulang mahluk hidup yang telah membatu (dalam hal ini manusia prasejarah) dan juga peninggalan berupa artefak yaitu hasil dari kebudayaan manusia purba yang digunakan dalam menunjang kehidupan mereka.

Contoh dari artefak yaitu seperti peralatan untuk berburu berupa kapak yang terbuat dari batu, dsb.

Kehidupan manusia purba pun tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali juga di Indonesia. Berdasarkan dari hasil penelitian, telah ditemukan beberapa jenis manusia purba yang diperkirakan pernah hidup dan tinggal di wilayah Indonesia sekarang.

Para peneliti menyebutkan bahwa setidaknya terdapat lebih dari 5 jenis manusia prasejarah yang pernah hidup, dan mereka menetap di berbagai wilayah terutama yang di sekitar pulau Jawa.

Nah apa saja jenis manusia prasejarah yang berhasil ditemukan itu? Untuk dapat mengetahuinya, maka langsung saja kita simak ulasan berikut ini.


Jenis Manusia Purba Prasejarah yang Ditemukan di Indonesia

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus memiliki arti manusia purba besar, sementara paleojavanicus memiliki arti tua dari jawa. Sehingga jika digabungkan bisa berarti manusia purba besar yang sangat tua yang berasal dari wilayah jawa.

Jenis ini pertama kali ditemukan tahun 1941 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah oleh seorang peneliti bernama Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald.

Jenis manusia yang sering juga disebut dengan manusia Sangiran ini diperkirakan hidup di zaman pleistosen awal dan pleistosen tengah, dengan diperkirakan hidup di antara 1 juta hingga 2 juta tahun yang lalu.

Mereka memiliki perawakan berbadan besar dan tegap dengan gigi serta geraham yang juga sangat besar. Untuk bisa bertahan hidup mereka diperkirakan masih menggunakan metode mengumpulkan makanan (food gathering) dengan hanya memakan berupa tumbuh-tumbuhan saja, karena mereka masih belum mengenal cara untuk membuat api.


2. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus erectus pertama kali ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang peneliti bernama Eugene Dubois. Tempat penemuannya terletak di sekitar lembah sungai begawan solo yang berada di daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur.

Adapun bukti yang ditemukan yaitu berupa fosil tulang belulang dari bagian atas tengkorak, rahang, geraham, dan bagian tulang kaki. Dari hasil ekskavasi tersebut diperkirakan Pithecanthropus erectus sudah hidup di rentang waktu sekitar 1 juta hingga 2 juta tahun yang lalu.

Bentuk perawakan berdasarkan dari hasil rekonstruksi yaitu berupa seperti kera namun sudah bisa berdiri tegak.




Mereka diperkirakan sudah bisa hidup berkelompok, dan untuk bertahan hidup mereka melakukan berburu dan mengumpulkan makanan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kapak batu.


3. Pithecanthropus Soloensis

Hasil penemuan berikutnya yaitu jenis Pithecanthropus soloensis yang ditemukan pada tahun 1931 dan 1933 di Ngandong, sebuah tepian sungai bengawan solo, Sragen, Jawa Tengah. Fosil dari manusia ini ditemukan pertama kali oleh dua peneliti bernama Openorth dan von Koeningswald.

Adapun hasi fosil yang ditemukan yaitu hanya berupa bagian tengkorak dan tulang kering saja. Selain itu dari hasil penggalian ekskavasi manusia jenis ini diperkirakan hidup di masa pleistosen tengah.

Sementara dalam memenuhi kebutuhan hidup, jenis manusia ini hampir seperti jenis Pithecanthropus lain yang sudah bisa berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering).


4. Homo Soloensis

Homo atau bisa juga disebut dengan homo Sapiens / homo erectus merupakan jenis manusia purba yang memiliki kecerdasan paling tinggi diantara jenis lainnya. Hidup pada zaman yang paling muda yaitu sekitar 25.000 hingga 45.000 tahun yang lalu.

Adapun jenis homo yang pertama yaitu homo soloensis yang ditemukan diantara tahun 1931 hingga tahun 1934 disekitar lembah sungai begawan solo. Fosil yang ditemukan yaitu berupa bagian tengkorak yang memiliki volume otak yang lebih besar dari jenis Meganthropus dan juga Pithecanthropus.

Bentuk perawakan homo soloensis memiliki badan tegak dengan tinggi antara 130 cm hingga 210 cm. Bagian kening sudah tidak terlalu menonjol dan juga sudah memiliki dagu. Diperkirakan wajahnya mirip seperti ras Mongoloid dan ras austramelanosoid saat ini.


5. Homo Floresiensis

Homo floresiensis ini ditemukan pada tahun 2004 di sekitar gua liang bua, Flores. Manusia purba jenis ini dianggap merupakan keturunan dari homo erectus yaitu nenek moyang dari manusia modern.

Meskipun begitu, perawakan dari homo floresiensis ini memiliki tinggi yang sangat pendek dan kerdil yaitu hanya memiliki postur badan sekitar 100 cm saja. Selain itu, tangan mereka pun lebih panjang dan dengan volume otak hanya sekitar 380 cc saja.

Jika diperhatikan, maka manusia jenis ini memiliki ukuran tubuh mirip seperti karakter hobit yang ada di sebuah judul film. Adapun bentuk yang boncel itu menurut para peneliti bisa disebabkan karena faktor lingkungan, karena keberadaan wilayah Flores yang memang berada di suatu pulau.

Sehingga membuat manusia yang hidup disana tidak bisa pergi kemana-mana selama masa ribuan tahun, yang akhirnya membuat keturunan mereka dari waktu ke waktu menjadi semakin kecil.


6. Homo Wajakensis

Fosil dari homo wajakensis pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur dari Belanda bernama BD van Rietschoten. Penemuan tersebut terjadi pada tahun 1888 sampai tahun 1889 di wilayah Wajak, yaitu daerah yang berada di sekitar Tulungagung, Jawa Timur.

Tidak berselang lama, yaitu sekitar satu tahun setelahnya, ditemukan juga fosil lain yang memiliki karakteristik yang hampir sama oleh Eugene Dubois.

Dalam memenuhi kebutuhan hidup jenis ini diperkirakan sudah bisa mengumpulkan dan meramu makanan dengan cara memasak. Selain tentunya juga mereka masih tetap berburu dan belum bisa bercocok tanam.




Bagaimana jadi sekarang kita sudah sedikit faham kan tentang jenis-jenis dari manusia masa lalu yang pernah hidup jutaan tahun silam?

Memang tidak ada orang yang benar-benar bisa memastikan secara mendetail tentang keberadaan mereka. Namun dengan adanya hasil penelitian, setidaknya kita dapat sedikit meraba-raba tentang bagaimana bentuk mereka dan juga kapan mereka diperkirakan hidup.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close