Sejarah Sumedanglarang dan Asal Usul Kabupaten Sumedang


Wilayah Sumedang merupakan nama salah satu daerah kabupaten yang berada di provinsi Jawa barat dan letaknya jika dilihat di peta kurang lebih berada di pusat atau tengah-tengah provinsi tersebut yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung.

Kabupaten Sumedang yang terkenal dengan cemilan khasnya yaitu tahu Sumedang, bisa dibilang memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik untuk disimak terutama yang berhubungan dengan asal-usul wilayahnya.

Jika dilihat dari sejarah namanya sendiri, maka kabupaten satu ini tidak akan lepas dari sejarah wilayah administrasi pendahulunya yaitu Kerajaan Sumedanglarang yang menjadi salah satu kerajaan besar dan terkenal di wilayah Jawa Barat pada waktu itu.

Lalu bagaimana sejarah dari Kerajaan Sumedanglarang? Dan dari mana asal kata dai Sumedang itu? Untuk dapat mengetahuinya, maka langsung saja kita simak ulasan berikut ini.


Sejarah Singkat Kerajaan Sumedanglarang

Berdasarkan sumber dari historiografi yang telah berhasil terungkap, disebutkan bahwa kerajaan Sumedanglarang setidaknya telah eksis sejak tahun 900-an Masehi. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh orang yang bernama Batara Tuntang Buana dengan letak kerajaannya yaitu berada di sekitar Leuwihideung, Darmaraja, Sumedang saat ini.

Namun sebelum benar-benar mendirikan sebuah kerajaan, Batara Tuntang Buana sebelumnya sempat melakukan sebuah ritual penyepian terlebih dahulu, dengan maksud yaitu untuk mencari ilmu "ka-sumedangan" yang terdiri dari 33 aturan.

Di dalam pencariannya tersebut, ia seringkali berpindah ke berbagai wilayah untuk memastikan tempat yang dianggap cocok untuk menyepi. Hingga pada akhirnya, setelah cukup lama Batara Tuntang Buana mengembara, ia pun kemudian berhasil menemukan tempat yang pas untuk memperdalam ilmunya tersebut.

Singkat cerita bahwa ilmu yang didapatkan itu ternyata sungguh luar biasa hebat dan sangat dahsyat. Bahkan bagi sebagian orang ilmu tersebut dianggap terlalu hebat sehingga sulit untuk orang mempelajarinya.

Hingga pada akhirnya dengan kehebatan yang telah didapatkannya itu, ia kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan yang mana kerajaan tersebut diberi nama kerajaan Sumedanglarang. Saat ia diangkat menjadi seorang Raja, ia kemudian mengganti namanya menjadi Prabu Taji Malela.

Adapun ilmu ka-sumedangan yang telah dipelajari oleh Batara Tuntang Buana itu saat ini dianggap sebagai falsafah hidup oleh masyarakat Sumedang.


Asal Usul Nama Kabupaten Sumedang

Sementara itu nama Sumedang sendiri diyakini berasal dari ucapan Prabu Taji Malela sebagai Raja Sumedanglarang yang berkuasa pertama kali.

Disebutkan bahwa pada saat itu ketika sedang menyerahkan tahta kepada putranya, ia melihat suatu keajaiban yang sangat tidak diduga yaitu munculnya sebuah cahaya yang membentuk lengkungan seperti selendang (Malela) selama kurun waktu 3 hari 3 malam.

Prabu Taji Malela kemudian berucap "ingsun medal, ingsun medangan". Bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia maka Kata ingsun memiliki arti saya, kata medal memiliki arti lahir, sedangkan untuk kata medangan atau madangan memiliki arti penerangan.

Jadi bila ketiga kata tersebut diterjemahkan menjadi sebuah kalimat yang utuh, maka kurang lebih akan memiliki makna yaitu "saya terlahir dimaksudkan untuk memberikan penerangan".

Adapun kata menerangi disini yaitu memiliki makna bahwa ketika menjadi seorang raja (pemimpin) maka haruslah menjadi seorang raja yang bermanfaat dan dapat mensejahterakan rakyatnya.




Nah kalimat yang diucapkan itulah yang kemudian menjadi asal kata dari nama Kabupaten Sumedang. Sementara itu, kata insung medal sendiri saat ini merupakan salah satu dari moto atau slogan dari Kabupaten Sumedang.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close