Asal Usul Nama Kabupaten Garut Secara Singkat


Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal akan keindahan alamnya yang sangat luar biasa. Bahkan karena saking terlalu indah pesona alam yang dimilikinya itu, Kabupaten Garut sering disebut dengan panggilan Swiss van Java yang berarti wilayah swiss-nya dari pulau Jawa.

Selain itu, hamparan pegunungan yang mengelilingi Kabupaten Garut menjadikan suhu yang ada di wilayah ini cenderung dingin dan sangat sejuk untuk dinikmati apalagi saat berlibur.

Banyak wisata alam yang dapat ditemukan di kabupaten satu ini seperti wisata pemandian air di Cipanas, wisata puncak darajat pass, hingga jalur pendakian gunung yang dapat dilakukan di beberapa tempat yaitu di gunung Papandayan, gunung talaga bodas, gunung Cikuray, gunung guntur, dan masih banyak gunung yang lainnya.

Berbicara tentang Kabupaten Garut, lalu darimana sebenarnya asal nama dari kabupaten yang satu ini? Nah untuk mengetahui hal tersebut, yuk langsung saja kita simak ulasannya berikut ini.


Sejarah Singkat dan Asal Kata Nama Garut

Kabupaten Garut awalnya merupakan sebuah wilayah yang memiliki nama resmi sebagai Kabupaten Limbangan dengan ibukota kabupatennya yang berada di daerah Suci, Limbangan.

Namun karena faktor ekonomi yaitu adanya produksi kopi yang menurun secara drastis dan beberapa faktor lainnya, maka pada tanggal 22 Maret 1811 pada saat kepemimpinan berada di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Daendels, Kabupaten Limbangan ini kemudian secara resmi dibubarkan keberadaannya.

Tak berselang lama, setelah adanya pergantian pemerintahan yakni dari pemerintahan Belanda ke  masa pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Stamford Raffles, wilayah kabupaten Limbangan yang tadinya sudah dibubarkan kemudian diputuskan untuk dibentuk kembali, yaitu tepatnya pada tanggal 16 Februari 1813.

Perintah itupun kemudian langsung dilaksanakan oleh Bupati Limbangan yang menjabat pada masa itu yang bernama Raden Adiwijaya.

Akan tetapi, karena ibukota Limbangan yang berada di wilayah Suci tersebut sudah tidak representatif lagi, karena wilayahnya yang dianggap terlalu sempit sehingga sulit untuk dilakukan pembangunan.

Maka kemudian diputuskanlah untuk dilakukan pemindahan ibukota yang jaraknya sekitar 5 KM disebelah barat wilayah Suci. Tempat tersebut dipilih karena letaknya berada di daerah yang relatif cukup datar dan dengan kondisi tanahnya yang memang sangat subur.

Selain itu, disana pula banyak terdapat sumber mata air karena banyak dialiri oleh beberapa sungai.

Suatu ketika, pada saat melakukan survei lapangan di calon ibukota yang baru tersebut, tiba-tiba salah satu petugas survei tidak sengaja tangannya tergores oleh sejenis tanaman berduri, sehingga membuatnya berdarah. Dalam bahasa sunda kata "tergores" itu sering disebut dengan "kakarut".

Kebetulan pada saat itu terdapat pula orang belanda yang ikut juga dalam survei tersebut. Kemudian dia langsung bertanya kepada petugas yang berdarah tersebut, "kenapa tangannya bisa terluka seperti itu?".

Petugas survei tersebut kemudian menjawab bahwa tangannya terluka karena mengalami "kakarut" oleh tanaman yang berduri. Nah karena orang Belanda tersebut tidak bisa melafalkan kata dalam bahasa sunda dengan baik, maka dia justru mengucapkannya menjadi kata "gagarut".

Dari peristiwa itulah kemudian wilayah yang berada disekitar tersebut dipanggil dengan nama Garut. Bupati Limbangan pada saat itu Adipati Adiwijaya pun menyetujui pemindahan ibukota baru ke wilayah tersebut yang kemudian dikenal dengan nama Garut.




Baru pada tanggal 1 Juli 1913 berdasarkan surat keputusan resmi yang telah dibuat, Kabupaten Limbangan kemudian diubah namanya menjadi Kabupaten Garut dengan ibukota kabupaten-nya yang berada di wilayah Garut pula.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close