Sejarah dan Asal Usul Nama Kota Cirebon


Cirebon merupakan salah satu wilayah administrasi yang berada di sisi bagian utara pulau Jawa atau sering dikenal juga dengan sebutan daerah pantai utara jawa (Pantura).

Cirebon memiliki dua pemerintah daerah administratif yang berbeda yaitu kabupaten Cirebon dan kota Cirebon.

Sebagai salah satu kota pelabuhan yang ada di pulau Jawa, Cirebon di masa lalu merupakan salah satu pusat dari jalur perdagangan yang menghubungkan antara wilayah Jawa bagian barat dengan wilayah Jawa bagian timur.

Bahkan pada masa kesultanan, Cirebon adalah wilayah yang cukup disegani dan merupakan pusat dari kebudayaan agama Islam pada waktu itu.

Lalu sejak kapankah kota Cirebon ini mulai berdiri dan dari mana asal usul dari nama kota tersebut?


Asal Usul Nama Daerah Cirebon

Cirebon pada masa kesultanan dan para wali namanya sering dipanggil dengan sebutan "Negeri Gede" atau pusat jagat, hal ini karena letak wilayahnya yang memang berada di tengah-tengah pulau Jawa.

Namun oleh masyarakat sekitar kata negeri gede tersebut sering diucapkan dengan pelafalan yang lain yaitu kata grage. Kata grage ini sering disamakan dengan istilah glagi yaitu sejenis udang yang biasa digunakan dalam pembuatan terasi.

Dari beberapa sumber sejarah yang telah berhasil ditemukan, maka bisa dilihat bahwa nama Cirebon sudah ada paling tidak sekitar tahun 1500-an masehi.

Pada saat itu berdasarkan catatan asing yang tertulis, dijelaskan bahwa Tome Pires seorang sekretaris dan akuntan yang berasal dari Portugis pernah berkunjung dan singgah ke wilayah yang bernama Cirebon sekitar tahun 1513 Masehi.

Dalam tulisan itu pula disebutkan bahwa the land of cherimon, cherimon disini merujuk kepada nama Cirebon yaitu suatu wilayah yang dipimpin oleh seorang yang bernama Lebe Uca. Nama Lebe Uca sendiri diperkirakan merupakan nama dari Sunan Gunung Jati yang merupakan pendiri dari Kesultanan Cirebon.

Sementara itu untuk asal-usul nama dari Cirebon sendiri dapat diketahui dari keberadaan sumber historiografi lokal yaitu naskah Carita Purwaka Caruban Nagari. Naskah ini ditulis oleh putera Kesultanan kasepuhan Cirebon pada saat itu yang bernama Pangeran Aria Cirebon sekitar tahun 1720 Masehi.

Berdasarkan naskah tersebut, dijelaskan bahwa istilah nama Cirebon awalnya berasal dari kata Sarumban yang kemudian berubah pengucapannya menjadi Caruban.

Carub dalam bahasa Cirebon memiliki arti bersatu padu, hal ini tidak terlepas karena pada masa itu wilayah Cirebon banyak sekali didiami oleh berbagai macam golongan masyarakat, salah satunya yaitu golongan para pendatang dari berbagai suku yang kemudian saling berbaur menjadi satu.

Lama kelamaan kata Caruban ini kemudian berubah lagi pelafalannya menjadi Cerbon lalu menjadi Carbon, hingga yang terakhir yaitu pengucapannya menjadi Cirebon.

Disisi lain ada yang mengatakan bahwa Cirebon berasal dari dua penggalan kata yaitu kata "Ci" dan "rebon". Ci berasal dari kata cai yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Sunda maka akan memiliki arti air.


Sedangkan kata rebon merupakan nama dari sejenis udang kecil yang biasa juga digunakan dalam bahan baku pembuatan terasi. Dikatakan demikian karena sejak zaman dahulu kota Cirebon memang sudah terkenal sebagai penghasil udang dan terasi yang sangat berkualitas.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post
close