Galendo Makanan Khas Asal Kabupaten Ciamis


Salah satu industri yang menjadi komoditas ekspor andalan yang ada di Kabupaten Ciamis adalah industri pengolahan kelapa yaitu berupa santan.

Pohon Kelapa dalam hal ini sebagai bahan baku dari pengolahan santan sangat banyak sekali memiliki manfaat, mulai dari daun, batang, buah, bahkan akarnya pun juga dapat dimanfaatkan. Dari buahnya dapat dijadikan aneka makanan olahan seperti es degan, kelapa bakar, dll.

Sedikit menyinggung ke masa lalu, dulunya di Kabupaten Ciamis merupakan wilayah dengan penghasilan kelapa yang sangat besar dan sangat melimpah.

Ketika masa pemerintahan Kanjeng Prebu, perkebunan kelapa di Kabupaten Ciamis (ketika itu masih bernama Kabupaten Galuh) sangat maju pesat dan hingga dimasa sekarang pun kelapa masih menjadi komoditas yang sangat menguntungkan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis.

Luas areal penanaman kelapa yang ditanami oleh penduduk masyarakat Ciamis pada periode 1977 – 2003 relatif tidak berubah yakni luasnya sekitar 70.000 Hektare.

Dengan areal yang relatif tetap tersebut, namun produksi kelapa pada periode tahun 2000-an mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 40.488,79 ton pada tahun 2000.

Setelah itu, mengalami peningkatan menjadi 70.914 ton pada tahun 2003, dengan presentase peningkatan sebesar 75 %. Peningkatan produksi itu disebabkan oleh penanganan dan perawatan yang baik terhadap pohon kelapa di Kabupaten Ciamis.

Baca Juga : Asal Usul Nama Kabupaten Ciamis

Dengan produksi yang tinggi itu, diharapkan hasil olahan dari tanaman kelapa dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis.


Galendo Kuliner Khas Masyarakat Tatar Galuh Ciamis

Selain dijadikan sebagai olahan yang telah disebutkan diatas, buah kelapa juga dapat dibuat menjadi olahan minyak kelapa yang memiliki aroma khas, warga masyarakat Ciamis biasa menyebutnya dengan nama keletik.

Dari sisa pembuatan minyak keletik tersebut, ternyata masih dapat dibuat olahan makanan yang cukup unik baik dari rasa maupun aromanya. Makanan tersebut dikenal oleh masyarakat Ciamis dengan sebutan galendo.

Galendo merupakan salah satu jenis makanan yang khas dan asli yang berasal dari Kabupaten Ciamis. Sejarah Galendo bermula pada abad ke-18  ketika Prabu Kusumadiningrat membuat ide dan gagasan untuk menanam pohon kelapa secara serentak di Tatar galuh Ciamis.

Pohon kelapa yang berlimpah itu pada awalnya dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan minyak kelapa yang digunakan untuk memasak. Namun dari pengolahan minyak kelapa tersebut menghasilkan ampas yang cukup banyak.

Dari sisa ampas pengolahan minyak kelapa yang sudah tidak tepakai itulah kemudian dibuat menjadi galendo yang kita kenal sekarang ini. Proses pembuatannya yaitu berupa endapan dari santan pengolahan minyak kelapa tersebut.

Pada periode tahun 2000-an galendo mulai dijual secara komersil, namun hasilnya kurang memuaskan karena awalnya galendo kurang diminati. Ini disebabkan karana rasanya yang biasa saja dan pengemasannya juga yang tidak terlalu menarik.

Namun setelah melakukan beberapa inovasi dan ditambah dengan sebuah kreatifitas, maka munculah galendo yang unik yaitu dengan menambahkan varian galendo dengan berbagai macam varian rasa.

Usaha tersebut akhirnya berhasil dan membuat galendo khas dari Kabupaten Ciamis menjadi makanan primadona dan banyak diburu oleh para  wisatawan yang berkunjung ke Kabupaaten Ciamis untuk dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan khas Ciamis.


Aneka Varian Rasa dari Galendo

Saat ini, pengemasan galendo pun sudah dikemas dengan sangat menarik. Apabila dulu kemasannya hanya dibungkus dengan anyaman bambu (meskipun sekarang masih tetap ada).

Maka kini kemasannya ditambah dan diperbaharui yaitu dengan dikemas menggunakan kemasan dus, tas jinjing dan yang terbaru adalah dengan kotak kemasan plastik yang mirip dengan kemasan kue brownis.

Pilihan rasanya selain rasa original yaitu terdapat varian yang bermacam-macam rasa mulai dari galendo rasa keju, rasa pisang, rasa wijen, rasa strawberry, rasa coklat hingga galendo bubuk.

Harga galendo pun sangat bervariasi mulai harga Rp 3.000 hingga yang paling mahal seharga Rp 32.500, tergantung jenis dan bentuk. Hal ini tentu sangat menjajikan apabila usaha ini dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Galendo Aneka Rasa, sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Bukan tidak mungkin makanan Galendo ini dapat pula diekspor ke luar negeri, tentunya dengan meningkatkan mutu yang lebih baik lagi sehingga produknya dapat diterima di pasar internasional.

Oleh karena itu, sudah semestinya pemerintah daerah Kabupaten Ciamis melirik usaha makanan galendo ini untuk dijadikan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat.




Paling tidak dengan cara memberikan bantuan terhadap para produsen kecil agar usahanya dapat berkembang menjadi besar dan tentu juga dapat membantu dalam memperluas pangsa pasar yang membuat galendo dapat dikenal masyarakat luas.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close