Teknologi Lampu Rumput Lapangan Stadion Sepakbola

Lampu rumput lapangan, sumbersglconcept.com

Benua Eropa bisa dikatakan memang merupakan kiblat dari olahraga sepakbola dunia. Hal ini sebagaimana bisa terlihat dari hampir semua liga sepakbola yang berada di negara-negara benua tersebut, mayoritas sudah memiliki liga sepakbola yang sangat berkualitas.

Sehingga tak heran jika beragam aturan dan teknologi di dalam permainan sepakbola pun selalu bermula di benua tersebut. Adapun salah satu contohnya yaitu tentang penggunaan teknologi Lighting Grass Growth di stadion-stadion sepakbola Benua biru ini.

Jadi apa itu sebenarnya lampu rumput lapangan di stadion sepakbola?

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa pada dasarnya Benua Eropa merupakan salah satu Benua yang memiliki iklim cuaca yang sangat dingin. Tentu hal itu akan berdampak pada masalah perawatan rumput disana.

Sebab untuk bisa menumbuhkan dan merawat rumput, pastinya memerlukan sinar matahari. Sedangkan di negara yang memiliki iklim dingin seperti di eropa matahari tidak bisa bersinar sepanjang tahun.

Nah oleh karena itulah, teknologi Lighting Grass Growth ini hadir yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan itu.


Apa itu teknologi Lighting Grass Growth ini?

Konsep teknologi ini sebenarnya cukup sederhana, cara penerapannya yaitu hanya dengan memberikan pencahayaan kepada rumput lapangan yang tidak terkena panas matahari selama musim dingin berlangsung, dengan menggunakan lampu buatan yang mengandung energi panas.

Pada dasarnya teknologi Lighting Grass Growth atau lampu pertumbuhan rumput lapangan ini menggunakan prinsip teknologi rumah kaca yaitu dengan menyediakan spekturm kaca yang ideal yang dapat memberikan panas sehingga membantu dalam proses regenerasi rumput.

Hasilnya tentu membuat permukaan rumput lapangan menjadi lebih baik dan andal untuk dapat dimainkan meskipun musim dingin sedang berlangsung.

Teknologi ini dapat dibilang berbeda dengan pemanas yang biasanya berada dibawah rumput yang tertanam di dalam tanah, meskipun pada dasarnya memiliki prinsip yang sama yaitu memberikan energi panas yang cukup terhadap rumput.

Jika alat pemanas ini mempunyai fungsi untuk membuat rumput agar tidak tertutup oleh tumpukan salju selama musim dingin berlangsung.

Maka dengan digunakannya teknologi lighting grass growth lebih dimaksudkan untuk merawat rumput agar tetap baik disaat cahaya matahari tidak begitu panas ketika musim dingin sedang berlangsung.

Dalam penggunaan di lapangan stadion, sebenarnya teknologi ini sudah cukup lama hadir di dunia sepakbola. Tercatat ujicoba yang pertama kali dilakuakan yaitu berada di stadion of light Sunderland pada tahun 2003.

Namun penggunaanya yang dilakukan secara menyeluruh baru dimulai di stadion milik PSV pada tahun 2004.

Baca Juga : Arti dan Fungsi Attack Mode pada Balapan Formula E

Di Rusia yang sedianya menjadi tuan rumah penyelenggaraan piala dunia 2018 tentunya sudah mengaplikasikan teknologi lampu pencahayaan tersebut.

Ini terbukti dari berapa stadion yang akan dijadikan sebagai venue penyelegaraan pun sudah terpasang, seperti misalnya stadion Luzhniki di Moskow dan stadion Krestovsky di Zenit saint Petersburg.


Manfaat Lain Lampu Pertumbuhan Rumput Lapangan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tujuan awal dari adanya teknologi lampu ini yaitu sebagai langkah perawatan agar rumput lapangan di stadion tetap baik kondisinya selama musim dingin berlangsung.

Namun ternyata, selain dapat membantu dalam memberikan pencahayaan yang cukup pada rumput, sebenarnya secara tidak langsung teknologi ini pun dapat memberikan manfaat lain, yaitu seperti dalam hal menghemat biaya tahunan perawatan rumput.

Alasannya, karena dengan penerapan teknologi ini, rumput akan menjadi jauh lebih kuat dan berimbas tidak perlunya dilakukan banyak penggantian rumput secara berkala dibandingkan jika tidak menggunakan teknologi ini.

Manfaat lain dengan hadirnya teknologi Lighting Grass Growth ini dapat pula membantu dalam memaksimalkan pertumbuhan rumput dengan baik tanpa mengenal kondisi cuaca, baik itu saat musim dingin maupun di musim-musim lainnya.

Foto : sglconcept.com

Lalu pertanyaan selanjutnya yang muncul apakah teknologi ini hanya berguna bagi negara-negara yang berada di wilayah yang mempunyai musim dingin saja seperti di Eropa?

Jawabannya tentu saja tidak. Sebenarnya selain negara yang memiliki iklim dingin, negara-negara dengan kondisi iklim tropis yang selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun pun dapat menggunakan teknologi ini.

Jika demikian lalu fungsinya untuk apa?

Fungsi dasarnya tetap sama, namun yang membedakannya dengan penerapan teknologi ini di wilayah beriklim panas adalah lebih dimaksudkan kepada situasi bangunan stadion pada zaman sekarang yang memiliki struktur bangunan maupun tribun penonton yang menjulang tinggi.

Tentunya bangunan yang tinggi seperti itu akan berpengaruh terhadap pencahayaan di dalam stadion.

Oleh karenanya pencahayaan akan menjadi terhalang dan tidak akan menyinari keseluruhan rumput, yang mana jika hal itu dibiarkan akan berdampak terhadap pertumbuhan rumput yang menjadi kurang baik.

Maka dari itulah teknologi ini pun sebenarnya bisa digunakan di negara yang beriklim panas yang berguna dalam merawat rumput yang tidak terkena sinar matahari tersebut.


Negara ASEAN yang Mengaplikasian Teknologi Rumput Lapangan

Pengaplikasian di negara tropis pun sudah mulai digunakan oleh beberapa negara misalnya saja negara tetangga kita yaitu Malaysia dan Singapura yang telah memasangnya di stadion Nasional mereka yaitu stadion Bukit Jalil Malaysia dan Stadion Nasional Singapura.

Tentu pada akhinya kita juga berharap teknologi seperti ini dapat segera diaplikasikan di Indonesia dengan tujuan tidak lain adalah agar supaya rumput yang ada dapat terpelihara dengan maksimal, yang mana hal itu jika dilakukan tentunya juga akan berdampak pada kualitas di dalam permainan sepakbola itu sendiri.


Namun demikian, kita juga jangan terlalu berharap teknologi ini dapat segera dipasangkan disetiap stadion-stadion di Indonesia, apalagi jika kita melihat kondisi persepakbolaan Indonesia yang carut marut.

Akan tetapi tentunya kita dapat berharap paling tidak teknologi seperti ini dapat segera digunakan minimal di Stadion Nasional seperti Stadion Gelora Bung Karno yang memang seharusnya menjadi simbol dari persepakbolaan suatu negara.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close