Pengertian Konsep dan Penjelasannya secara Sederhana


Apa Itu Konsep? Secara etimologis konsep berasal dari bahasa latin yakni dari kata "Conseptus" (kata benda maskulinum). Dibentuk dari kata konseptum yang berasal dari katakerja concipio.

Kata concipio berarti mengambil kedalam dirinya, menerima, mengisap, menampung, menyerap atau menangkap. Konseptum berarti mengambil, menyerap, membayangkan dalam pikiran mengerti dan menangkap.

Konseptus berarti serapan bayangan dalam pikiran pengertian dan tangkapan. Konsep merupakan padanan kata yunani idea atau eidos yang berarti penglihatan, persepsi, bentuk rupa atau gambar.

Konsep dan ide bisa dikatakan memiliki arti yang hampir sama yaitu rupa atau gambar atau bayangan dalam pikiran yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap suatu entitas yang menjadi objek pikiran.

Konsep adalah suatu medium yang menghubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui pikiran dan kenyataan. Konsep memilik suatu kombinasi (chiffre), ia merupakan sebuah keseberagaman walaupun tidak setiap keseberagaman bersifat konseptual.


Definisi dari Kata Konsep Secara Istilah

Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran.

Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Ada juga yang mengartikan bahwa, pengertian konsep adalah suatu medium yang menguhubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui, pikiran, dan kenyataan. Konsep termasuk dalam jenis medium in quo.


Pembagian Jenis Konsep

Dalam sebuah konsep, kita mengenal, memahami, dan menyebut objek yang kita ketahui. Kekhususan dari medium in quo adalah walaupun dalam pengenalan akan objek tertentu, yang langsung kita sadari bukan konsepnya tetapi objek fisik itu sendiru, tetapi dalam suatu refleksi, konsep sendiri dapat menjadi objek perhatian dan kesadaran kita.

Pengertian konsep dapat dimengerti dari sisi subjek maupun dari sisi objek. Dari sisi subjek, suatu konsep adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau menggolong-golongkan. Sedangkan, dari sisi objek, konsep adalah isi kegiatan tersebut, artinya, apa makna konsep itu.

Sebagai sesuatu yang bersifat umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal. Konsep universal dapat bersifat langsung, bisa juga tidak langsung.

Konsep universal langsung adalah konsep yang bisa dipredikasikan secara univok (secara persis sama) dan secara distributif (satu per satu) pada banyak individu. Misalnya, konsep "manusia". Konsep ini dapat dipakai dalam arti yang persis sama untuk menyebut Uni, Ita, ataupun Nita.

Konsep yang tidak langsung adalah konsep universal refleks. Maksudnya, konsep yang menyebut suatu kelas atau golongan dan tak dapat dipredikasikan pada individu-individu. Misalnya konsep "kemanusiaan". Tak satupun dari ketiga nama di atas dapat disebut kemanusiaan, walaupun masing-masing dapat dikatakan termasuk dalam kelompok yang tergolong dalam konsep tersebut.

Dalam memahami konsep juga perlu dibedakan antara pengertian atau makna konsep dan ekstensi atau lingkup penerapan konsep. Misalnya pengertian "binatang rasional" termasuk dalam lingkup pengertian konsep "manusia".

Sedangkan lingkup penerapan konsep adalah kumpulan individu yang dapat dipredikasikan dengan konsep tersebut atau yang merupakan contoh perwujudan konkretnya. Misalnya konsep universal refleks "kemanusiaan" merujuk secara eksplisit pada ekstensi atau lingkup penerapannya, yakni konsep universal langsung "manusia" dapat dipredikasikan pada banyak individu.


Jadi, jelas bahwa konsep universal langsung hanya memaksudkan pengertiannya dan mengabstraksikan ekstensinya. Sedangkan, konsep universal refleks tidak dapat dipredikasikan karena secara eksplisit memaksudkan ekstensinya dan dengan demikian memberikan nama pada keseluruhan kelas dari hal yang dibicarakan.


Kesimpulan

Dapat kita ketahui bahwa konsep merupakan tangkapan atau "gambaran" sesuatu yang ditangkap oleh panca indra manusia, yang kemudian diolah oleh akal budi manusia, sehingga melahirkan pengertian tentang sesuatu tersebut.

Pengertian-pengertian konsep ini yang kemudian menjadi landasan bagi ciri dan luas konsep. Ciri dari suatu konsep selalu terdiri dari pengertian-pengertian atau unsur-unsur yang kemudian mewujudkan konsep tentang sesuatu. Pengertian atau unsur dari suatu konsep ini menjadi ruang lingkup yang membatasi sejauh mana luas dari konsep tersebut.

Setiap konsep selalu mempunyai dua aspek, yaitu aspek komprehensi (Denotasi) dan Aspek Ekstensi. Aspek komprehensi adalah ciri-ciri atau unsur-unsur yang mewujudkan konsep yang bersangkutan.

Sedangkan aspek ekstensi adalah sejumlah objek yang tercakup oleh komsep tersebut. Antara kedua aspek ini memiliki hubungan yang saling terkait antara satu sama lainnya.

Akan tetapi aspek komprehensi dapat berdiri sendiri, sedangkan aspek ekstensi selalu membutuhkan aspek komprehensi agar dapat berdiri.

Mengenai ciri dan luas konsep dapat kita ambil contoh konsep mengenai pohon. Yang mana pada umumnya suatu pohon terdiri dari akar, batang, ranting, dahan, daun, dan buah jika pohon tersebut dapat menghasilkan buah.


Dari unsur-unsur yang membentuk konsep pohon tersebut, maka timbullah ruang lingkup yang membatasi luas dari konsep pohon tersebut. Yang mana unsur-unsur tersebut menjadi patokan bagi kita untuk mengidentifikasi bahwa sesuatu itu dapat dikatakan pohon.

Jadi, luas konsep pohon tersebut, adalah ruang lingkup yang mencakup unsur-unsur yang membentuk pohon tersebut. Maka dengan begitu dapat teranglah ciri dan luas dari suatu konsep.


Sumber :
Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika. Yogyakarta: Kanisius.
Sudarminta. J. 2002. Epistemologi Dasar. Yogyakarta: Kanisius.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close