Home
Lifestyle
Otomotif
Tips
Panduan Kursi Isofix Anak Berdasarkan Usia dan Tinggi Badan

Panduan Kursi Isofix Anak Berdasarkan Usia dan Tinggi Badan

Isofix Chair

Saat kita berbicara tentang keselamatan anak di dalam mobil, maka 
salah satu aspek yang sering dibahas yaitu tentang penggunaan fitur tambahan yang lebih dikenal sebagai kursi isofix.

Sistem Isofix (International Standards Organisation Fix) sebenarnya merupakan standar internasional untuk pemasangan kursi anak pada mobil, yang memungkinkan kursi tersebut akan terpasang langsung pada rangka kursi kendaraan bawaan.

Hasilnya yaitu kursi akan jadi lebih stabil, tidak mudah bergeser, dan mampu memberikan perlindungan lebih optimal jika terjadi benturan kepada anak kecil. Disisi lain, anak pun tidak perlu lagi menggunakan sabuk pengaman bawaan yang ada di mobil, yang seringkali terlalu longgar untuk dipakai anak kecil.

Panduan Usia dan Tinggi Badan untuk Kursi Isofix Anak

Sebelum membeli kursi Isofix, maka ada baiknya kita sebagai orang tua untuk memahami kategori penggunaannya.

Nah karena setiap anak memiliki tahapan pertumbuhan yang berbeda, maka kursi Isofix inipun memiliki beberapa kategori kelompok berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan usia.

Adapun kursi Isofix dibagi menjadi beberapa grup berdasarkan standar ECE R44/04 atau ECE R129 (i-Size). Berikut pembagiannya:

1. Grup 0 dan 0+ (Bayi Baru Lahir hingga 13 kg)

  • Usia: 0–12 bulan
  • Tinggi badan: sekitar 40–85 cm
  • Posisi kursi: menghadap ke belakang (rear-facing)
Kursi ini dirancang untuk melindungi kepala dan leher bayi yang masih sangat lemah. Posisi rear-facing sangat disarankan karena mampu menyerap benturan lebih baik pada bagian kepala dan leher.


2. Grup I (Anak 9–18 kg)
  • Usia: sekitar 1–4 tahun
  • Tinggi badan: 75–105 cm
  • Posisi kursi: bisa menghadap depan (forward-facing)
Pada tahap ini, anak mulai aktif dan mulai untuk belajar duduk sendiri. Kursi Isofix dengan sabuk 5 titik cocok digunakan karena memberikan perlindungan ekstra pada bahu, dada, dan panggul.


3. Grup II dan III (Anak 15–36 kg)
  • Usia: sekitar 4–12 tahun
  • Tinggi badan: 100–150 cm
  • Posisi kursi: menghadap ke depan dengan tambahan sandaran kepala (booster seat)
Kursi tipe ini berfungsi untuk menaikkan posisi duduk anak agar sabuk pengaman mobil pas di bahu dan pinggang, bukan di leher atau perut yang bisa berbahaya saat terjadi benturan.

Rekomendasi Kursi Isofix Terbaik Berdasarkan Usia Anak

Pada praktiknya memilih kursi Isofix tentu tidak hanya berdasarkan usia saja, tetapi juga fitur keamanan, kenyamanan, serta kemudahan pemasangan. Berikut ada beberapa rekomendasi yang bisa kita pertimbangkan:

1. Untuk Bayi Baru Lahir (0–12 bulan): Joie i-Gemm 2

Kursi ini dilengkapi dengan sistem i-Size, perlindungan samping, dan bantalan empuk yang nyaman untuk bayi. Dapat dipasang rear-facing dan mudah dilepas tanpa perlu ribet.

Kelebihan:
  • Dilengkapi indikator pemasangan benar
  • Kain mudah dilepas untuk dicuci
  • Kompatibel dengan banyak stroller Joie

2. Untuk Anak Usia 1–4 Tahun: Britax Römer Dualfix M i-Size

Kursi ini bisa diputar 360°, memudahkan kita mengatur posisi anak saat duduk atau saat ingin mengangkatnya dari kursi. Bisa digunakan rear-facing hingga usia 4 tahun untuk keamanan maksimal.

Kelebihan:
  • Fitur rotasi 360°
  • Perlindungan benturan samping optimal
  • Pemasangan Isofix kuat dan stabil

3. Untuk Anak Usia 4–12 Tahun: Chicco MySeat i-Size

Kursi ini cocok untuk anak yang sudah mulai besar. Desainnya kokoh dengan headrest dan sandaran punggung yang bisa disesuaikan mengikuti pertumbuhan anak.

Kelebihan:
  • Tersedia mode booster
  • Kain breathable yang nyaman
  • Bisa dipakai hingga tinggi 150 cm

Kapan Anak Tidak Perlu Lagi Menggunakan Kursi Isofix?

Secara umum, anak tidak lagi memerlukan kursi Isofix atau booster seat jika tinggi badannya sudah mencapai sekitar 135–150 cm dan bisa duduk dengan posisi sabuk pengaman mobil melewati bahu dan panggul secara ideal. Biasanya, hal ini terjadi ketika anak sudah berusia 11–12 tahun.

Namun begitu, kita sebagai orang tua tentu tetap harus memastikan kenyamanan dan keselamatan anak. Jika posisi sabuk pengaman dirasa memang masih belum pas, maka lebih baik tetap menggunakan booster seat hingga posturnya sudah cukup tinggi dan siap untuk memakai safety belt standar yang ada pada mobil.

Kesimpulan

Penggunaan kursi Isofix ini tentu bukan hanya untuk gaya-gayaan semata, melainkan juga sebagai bentuk nyata perhatian kita sebagai orang tua terhadap keselamatan anak di perjalanan.

Oleh karena itu, jika kita memang sayang terhadap keselamatan anak kita, maka tidak ada salahnya untuk membelikan kursi isofix yang sesuai usia dan tinggi badan anak kita. Sebab dengan memilih kursi yang sesuai usia dan tinggi badan, maka resiko cedera seharusnya dapat diminimalkan secara signifikan.

Setiap tahap usia membutuhkan perlindungan yang berbeda, jadi pastikan kita menyesuaikannya dengan benar. Selalu ingatlah bahwa kursi Isofix bukan hanya aksesori mobil, tetapi juga investasi penting untuk keselamatan buah hati kita.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close