Home
Komputer
Software
Teknologi
Rekomendasi Distro Linux Terbaik, Cocok untuk Pemula

Rekomendasi Distro Linux Terbaik, Cocok untuk Pemula

Logo Linux OS

Bagi orang yang tertarik di dunia IT, pastinya sudah tidak asing lagi dengan sistem operasi bernama Linux, terlebih bagi mereka yang memang ingin mengeksplor dan mencoba sesuatu yang berbeda dari Windows maupun macOS.

Linux sendiri memang dikenal sebagai sistem operasi yang gratis dan juga open-source. Selain itu, salah satu hal yang unik dari OS satu ini yaitu memiliki banyak sekali varian atau yang biasa disebut sebagai "distro".

Namun dengan banyaknya pilihan distro ini, hal tersebut justru seringkali membuat bingung bagi para pengguna terutama mereka yang baru beralih dan ingin mencoba Linux dari awal.

Nah oleh karena itulah alasan mengapa kita perlu mempelajari terlebih dahulu sebelum memilih distro yang tepat, agar proses belajar dan beradaptasi pun menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Adapun jika teman-teman masih buta sama sekali mengenai distro linux, berikut ada beberapa opsi yang mungkin bisa dipilih oleh kita yang memang baru mulai belajar OS gratisan ini.

5 Distro Linux yang Ramah untuk Pemula

Sebelum ke daftar utamanya, perlu kita pahami juga bahwa setiap distro yang ada itu memiliki filosofi desain, tampilan antarmuka (UI), dan komunitas pendukung yang berbeda. Sehingga untuk pengoperasian yang optimal, tentu kita perlu menyesuaikan dengan kebutuhan kita. 

1. Ubuntu

Ubuntu sering juga disebut sebagai gerbang utama dunia Linux untuk pemula. Distro satu ini punya reputasi yang sangat solid terutama dalam beberapa hal seperti kemudahan instalasi, antarmuka pengguna yang sangat bersahabat, serta dokumentasi lengkap.

Selain itu, Ubuntu juga menggunakan lingkungan desktop GNOME secara default, sehingga bisa menghadirkan tampilan yang tergolong modern dan sangat rapi, cocok bagi kita yang benar-benar baru belajar dari nol.

Keunggulan utama Ubuntu yaitu ada pada ketersediaan paket aplikasi yang melimpah melalui Software Center yang mirip seperti App Store atau Play Store pada perangkat smartphone.

Pengguna pemula bisa dengan mudah menginstal aplikasi hanya dengan beberapa klik tanpa harus mengetik perintah yang rumit. Selain itu, Ubuntu juga punya jadwal rilis versi Long Term Support (LTS) yang didukung selama lima tahun, sehingga kita tidak perlu khawatir sering-sering untuk melakukan upgrade sistem.

Yang juga menarik, komunitas Ubuntu bisa dibilang sangat sangat besar dan aktif jika dibanding komunitas distro lainnya. Sebagai contoh, ketika kita menemukan satu masalah, maka biasanya masalah tersebut sudah ada solusi yang tersedia di forum, Stack Exchange, maupun blog terkait.

Faktor-faktor inilah yang kemudian membuat Ubuntu tetap menjadi salah satu pilihan terbaik untuk belajar sistem operasi Linux.

2. Linux Mint

Kalau ada distro yang sering disebut paling ramah pemula, maka Linux Mint biasanya juga akan masuk di daftar yang teratas. Mint sebenarnya berbasis Ubuntu juga, jadi kita akan mendapatkan semua keuntungan ekosistem yang ada pada Ubuntu.

Salah satu kenikmatan saat mencoba Mint yaitu distro ini dikenal sangat ringan dan optimal dijalankan pada komputer lawas. Selain itu, Mint juga menawarkan pengalaman yang cukup familiar terutama untuk kalangan pengguna OS Windows.

Lingkungan desktop Cinnamon yang digunakan Mint memiliki layout seperti Windows, lengkap dengan menu Start, panel bawah, serta tray sistem. Hal ini tentu bisa membuat peralihan dari Windows ke Linux menjadi lebih mulus.

Linux Mint juga punya reputasi sebagai distro yang langsung pakai tanpa perlu banyak konfigurasi. Misalnya saja Codec multimedia, driver, dan aplikasi penting sudah disertakan dalam instalasi, yang tentu saja dapat meminimalkan kerepotan bagi pemula.

Ditambah dukungan komunitasnya yang juga sangat aktif seperti ubuntu, sehingga kita tidak akan kesepian saat butuh bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin muncul.

3. Zorin OS

Zorin OS adalah distro yang secara khusus dirancang untuk menarik pengguna Windows. Tim pengembangnya menekankan pengalaman pengguna yang elegan, dengan desain yang meniru Windows agar lebih familiar saat dipakai.

Tampilan antarmukanya bisa diubah agar menyerupai Windows 10, Windows 11, bahkan macOS, hanya dengan beberapa klik saja.

Selain desain, Zorin OS juga terkenal stabil karena berbasis Ubuntu LTS. Ini artinya bahwa pengguna akan mendapatkan sistem yang aman dengan pembaruan jangka panjang.

Zorin OS bahkan memiliki edisi Lite yang dapat dioptimalkan untuk perangkat dengan spesifikasi rendah, sehingga cocok sekali untuk dipakai dalam menghidupkan laptop lama yang kita miliki agar bisa beroperasi dengan optimal.

Kelebihan lain dari Zorin OS, yaitu distro ini juga menyertakan Zorin Connect sebuah fitur yang berguna untuk menghubungkan antara perangkat smartphone Android dengan PC, sehingga memudahkan dalam beberapa hal seperti untuk melakukan transfer file, sinkronisasi notifikasi, dan bahkan remote control.

Hal-hal seperti itu tentu bisa memberikan sentuhan yang modern dan kenyamanan untuk pengguna baru, karena lebih praktis.

4. Pop!_OS

Pop!_OS dikembangkan oleh System76, yaitu sebuah perusahaan pembuat laptop Linux. Meski ditujukan juga untuk pengguna profesional (misalnya programmer dan desainer), namun Pop!_OS ini sebenarnya punya banyak fitur yang ramah bagi pemula.

Antarmukanya berbasis GNOME dengan sentuhan yang lebih bersih dan konsisten. Selain itu, Pop!_OS juga terkenal cukup ringan, rapi, bebas bloatware, dan juga punya "Pop!_Shop" untuk instal aplikasi dengan lebih mudah.

Proses instalasinya juga sangat ramah bagi yang baru belajar, bahkan sudah mendukung enkripsi disk secara default untuk meningkatkan dalam aspek keamanan.

Kelebihan unik lain dari Pop!_OS yaitu kemampuannya dalam mendukung driver GPU Nvidia out-of-the-box. Hal ini membuat pengguna yang memiliki laptop gaming atau workstation tidak perlu repot instal driver manual.

Bagi pemula yang ingin belajar Linux tetapi juga butuh performa untuk kerja kreatif atau komputasi berat, maka Pop!_OS mungkin adalah pilihan yang sangat layak.

5. Elementary OS

Elementary OS adalah salah satu distro Linux yang menonjol dari segi desain. Antarmukanya terinspirasi dari macOS, dengan dock di bawah dan tampilan minimalis yang sangat elegan.

Buat pengguna yang ingin OS Linux yang dipakainya tampil cantik, simpel, dan mudah digunakan, maka Elementary OS adalah jawabannya.

Elementary OS berfokus dalam memberikan pengalaman pengguna yang konsisten dan intuitif, diman aplikasi bawaannya dibuat agar terasa ringan namun tetap modern.

Meski berbasis Ubuntu, Elementary OS tetap menekankan kesederhanaan, serta sistemnya yang juga tidak terlalu memberatkan perangkat lama.

Kelebihan lain yaitu pendekatan desain yang konsisten, tidak terlalu banyak opsi rumit yang membingungkan pemula. Namun Elementary OS juga mendorong pengguna untuk mendukung pengembang aplikasi lewat sistem bayar sesuai keinginan, sehingga ekosistem aplikasinya punya nuansa indie yang unik.

Kesimpulan

Nah itulah tadi beberapa distro Linux yang cocok untuk pemula lengkap dengan kelebihan masing-masing yang tentu saja bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita masing-masing.

Kita bisa memilih Ubuntu jika ingin ekosistem besar dan dukungan luas, Linux Mint untuk transisi mulus dari Windows, Zorin OS kalau mau tampilan yang sangat mirip Windows atau macOS, Pop!_OS untuk performa modern dengan driver lengkap, dan Elementary OS jika kita mengutamakan desain minimalis nan elegan.

Memilih distro Linux pada akhirnya akan bergantung pada preferensi dan kebutuhan. Dengan mencoba salah satu (atau beberapa) dari daftar ini, setidaknya kita bisa lebih nyaman belajar Linux tanpa perlu takut dan merasa ribet di awal.

Akhir kata, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan dapat membantu kita dalam menemukan distro Linux yang pas untuk memulai perjalanan di dunia open-source!.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close