Mengenal Jenis Prosesor Komputer dilihat dari Kelasnya


Siapa juga yang tidak kenal dengan yang namanya prosesor pada perangkat komputer. Hampir semua orang termasuk yang awam sekalipun, mungkin kebanyakan sudah tahu dengan part dari komponen satu ini.

Yap, prosesor atau biasa juga dikenal sebagai CPU (central processing unit), adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah PC dan memiliki fungsi layaknya otak pada manusia yang bertugas untuk mengatur segala bagian tubuh lainnya.

Nah sementara pada komputer, processor ini berperan dalam menjalankan setiap instruksi dari input perintah yang masuk, serta melakukan perhitungan dan bertugas juga dalam mengkoordinasikan operasi sistem keseluruhan dari berbagai komponen seperti memori RAM, Storage penyimpanan, GPU eksternal (kartu grafis), dan part komponen lainnya.

Jika dilihat dari spesifikasinya, CPU processor secara umum bisa dibagi kedalam beberapa kelompok berdasarkan kemampuan performa yang dihasilkan dari jumlah core dan threads yang dimiliki.

Dimana semakin banyak core, biasanya akan linear dengan kinerja yang semakin tinggi pula. Sebab dengan banyak inti core yang terpasang, maka tingkat clockspeed pun akan meningkat, dan alhasil akan berpengaruh pada performa prosesor secara keseluruhan.

Berdasarkan dari spesifikasi tersebut, CPU prosesor komputer setidaknya bisa dibagi kedalam 6 jenis klasifikasi atau kasta. Adapun untuk penjelasan lebih lengkapnya, maka bisa langsung disimak saja pada ulasan di bawah ini.


Inilah Jenis Prosesor Komputer Berdasarkan Kasta Kelasnya

Pemilihan CPU yang pas tentu akan berpengaruh pada kegiatan kita yang menjadi lebih mudah pada saat menjalankan program di komputer.

Oleh karena itu, agar kita bisa mendapatkan penggunaan prosesor yang sesuai, maka setidaknya kita harus sedikit mengerti dan memahami mengenai spesifikasi dari sebuah prosesor.

Selain dari brand merk yang dipakai, kitapun harus mempertimbangkan juga chip processor ini berdasarkan seberapa tinggi intensitas kita dalam menggunakan PC.

Apakah lebih sering membutuhkan kinerja yang berat seperti untuk mengolah grafis dan juga bermain game AAA, atau justru hanya sering digunakan untuk keperluan ringan saja, seperti untuk membuka program office maupun menonton video saja.


1. Prosesor Low end (Hemat daya)

Prosesor hemat daya pada dasarnya merupakan jenis prosesor kelas paling bawah diantara jenis yang lainnya, dan termasuk kedalam jenis prosesor dengan memiliki performa yang sangat terbatas.

Adapun alasan disebut dengan hemat daya karena mayoritas prosesor tipe ini hanya memiliki TDP dibawah 50 watt dan bahakn yang paling rendah bisa hanya 15 watt saja.

Sehingga membuatnya tergolong sangat rendah dalam hal konsumsi daya listrik yang diperlukan. Tidak heran jika tipe ini seringkali ditemui pada perangkat PC mobile seperti laptop guna mendapatkan efisiensi yang jauh lebih baik.

Jika kita termasuk kedalam orang yang membutuhkan komputer untuk keperluan sangat ringan seperti mengetik, menonton film, dan juga browsing di internet, maka prosesor jenis ini mungkin dirasa akan sangat cocok untuk dipilih.

Adapun beberapa tipe yang termasuk kedalam prosesor kelas low end, yaitu seperti pada serie intel celeron, intel pentium (gold dan silver), serta intel Core i3-N series yang merupakan salah satu produk terbaru dari intel.

Ada juga varian SKU intel Atom yang khusus untuk netbook dan juga smartphone. Hanya saja tipe tersebut sudah cukup lama discontinue produksinya beberapa tahun yang lalu.

Sementara dari Brand AMD sendiri untuk kelas low end, yaitu terdapat varian prosesor Athlon gold dan juga silver, serta varian A series yang saat ini sudah discontinue.


2. Prosesor Mainstream Entry level

Disebut mainstream karena tipe prosesor satu ini memang menjadi salah satu dari tipe yang paling banyak diminati dan juga dipakai oleh mayoritas pengguna komputer, terutama pada saat ingin merakit PC desktop.

Harganya yang cenderung cukup terjangkau, membuat banyak orang lebih memilih untuk menggunakan prosesor di kelas ini.

Meski dibawahnya masih ada di kelas low end, namun para user biasanya lebih suka untuk memilih kelas mainstream karena performa yang dimiliki cenderung lebih stabil dan bisa diandalkan untuk beberapa keperluan komputasi ringan hingga berat.

Contoh dari varian ini yaitu seperti keluaran prosesor Intel core i3 dan juga AMD ryzen 3. Meski performa yang dimiliki cukup mumpuni, namun perlu diketahui juga bahwa pada kelas inipun masih terdapat juga varian hemat daya, yaitu seperti seri akhiran U maupun Y pada prosesor intel maupun AMD.

Misalnya saja seperti serie SKU intel core i3 1305U, core i3 10100Y, atau AMD ryzen 3 7320U, ryzen 3 7330U, dsb.


3. Prosesor Mid-range

Selanjutnya ada tipe prosesor kelas menengah atau Mid-range, dimana jenis cpu satu ini boleh dibilang sudah sangat balance dan cocok untuk digunakan dalam kegiatan komputasi sehari-hari yang cukup intens sekalipun.

Bermain game berat, mengedit video, dan menjalankan beberapa multitasking lain mungkin masih bisa sanggup untuk dijalankan, meskipun dalam beberapa kondisi mungkin akan ada keterbatasan dan tidak jarang mengalami drop performance.

Singkatnya di kelas ini kegiatan semi professional masih bisa dijalankan dengan cukup baik, meski dengan catatan kita harus pintar dalam memilih aplikasi yang ingin dipakai.

Jadi jika kita ingin memulai untuk menjadi seorang content creator digital atau freelance desainer grafis, maka varian prosesor di kelas ini sudah lebih dari cukup untuk mengakomodir hal tersebut selama kita menggunakan program aplikasi maupun game disettingan menengah.

Contoh dari prosesor dari kelas Mid-range yaitu seperti seri core i5 baik itu varian berakhiran U untuk efisiensi daya, berakhiran H dan K untuk performa tinggi, serta akhiran F untuk varian tanpa IGP.

Sementara dari AMD yaitu terdapat serie ryzen 5 5600 polos, 7600X, dan juga ryzen 5 5600X3D khusus untuk pengalaman gaming yang lebih baik.


4. Prosesor High-end

Jika kita sudah memasuki dunia profesional yang memiliki kebutuhan penggunaan komputer dengan performa yang tinggi, maka jenis processor kelas high end ini mungkin bisa menjadi pertimbangan untuk diambil.

Selain menawarkan performa raw yang sudah tinggi, di kelas ini kita pun masih bisa melakukan boost clockspeed lagi dengan cara melakukan overclocking untuk menghasilkan performa yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Boleh dibilang pada seri Mid-range pun biasanya sudah ada varian SKU yang bisa dilakukan proses overclocking. Hanya saja pada seri Mid-range terkadang masih miliki keterbatasan, sehingga hasilnya tidak terlalu maksimal.

Sementara di kelas High-end, kita bisa lebih leluasa untuk melakukan overclocking dengan bebas dan dengan hasil yang lebih maksimal pula. Berbagai macam program berat pun bisa dengan mudah digeber, seperti game AAA yang bisa disetting mentok rata kanan atau aplikasi desain seperti autocad yang sudah bisa ditampilkan pada tingkat grafis yang maksimal.

Namun tentu saja untuk mendapatkan settingan yang maksimal ini, komponen dari part lainnya pun harus sudah mendukung. Seperti misalnya motherboard yang dipakai harus sudah kelas flagship dan juga VGA card yang dipakai pun minimal kelas menengah ke atas.

Sebab jika tidak diimbangi dengan part lain yang setara, maka akan berpotensi munculnya bottleneck dan malfunction yang bisa menyebabkan komponen menjadi cepat rusak.

Adapun beberapa produk dari prosesor kelas High-end, yaitu seperti seri intel core i7 13700K maupun SKU AMD ryzen 7 7700 dan ryzen 7 5800X3D dengan 3D V-chace untuk mendapatkan performa yang maksimal pada saat bermain game.


5. Prosesor Hardcore

Jika kita masih merasa kurang dengan performa yang dimiliki dari kelas High-end seperti ryzen 7 maupun core i7, maka sebenarnya kita bisa mencoba untuk beralih memilih kelas prosesor hardcore ini.

Bisa dibilang kelas ini sebenarnya masih setara dengan kelas High-end baik dari segi performa yang dihasilkan maupun harga yang ditawarkan. Bahkan ada beberapa seri SKU yang terkadang justru lebih worth it untuk membeli varian High-end saja.

Sebab kelas hardcore ini bisa dibilang memang hanya direkomendasikan bagi kita yang Sultan dan mau mendapatkan performa yang benar-benar kencang, dimana terkadang banyak program maupun aplikasi yang justru terasa overkill jika menggunakan prosesor di kelas ini.

Bagi kita yang berniat untuk membeli prosesor yang future-proof beberapa tahun kedepan dengan performa yang tetap kencang, maka memilih prosesor di kelas ini mungkin bisa menjadi alternatif yang sangat recommend.

Adapun seri SKU dari kelas hardcore, yaitu seperti  varian intel Core i9 13900, core i9 13900KS untuk performa yang paling tinggi, dan core i9 13980HX untuk varian khusus mobile.

Sementara untuk brand AMD ada varian SKU ryzen 9 5950X maupun ryzen 9 7950X3D yang merupakan varian SKU paling baru dan terkencang saat artikel ini ditulis.


6. Prosesor Server Pro

Terakhir ada jenis prosesor non-consumer, yaitu jenis CPU yang sebenarnya diperuntukkan khusus untuk corporate dengan kebutuhan server komputer maupun workstation tingkat tinggi.

Selain jumlah core yang umumnya lebih banyak, salah satu kelebihan dari processor kelas ini yaitu tingkat keamanan serta durability yang sangat baik. Ini tentu saja dimaksudkan agar cpu tersebut tidak mudah rusak saat digunakan.

Meski harganya yang sangat mahal dan dikhususkan untuk keperluan corporate, namun sebagai pengguna personal sebenarnya kitapun masih memungkinkan untuk membeli produk dari kelas satu ini. Hanya saja, part dari pendukung lainnya tentu saja harus disesuaikan terutama pada bagian motherboard, agar kinerja komputasi yang dikeluarkan dapat berjalan secara maksimal.

Setidaknya ada dua produk yang umum dijumpai saat kita ingin memiliki prosesor kelas server ini. Pertama ada seri dari intel Xeon yang terdiri dari beberapa varian yaitu silver, gold, dan juga platinum. Sementara dari brand AMD yaitu terdapat seri processor Threadripper Pro.


Demikianlah postingan artikel kali ini mengenai jenis prosesor komputer berdasarkan kelas dan juga spesifikasi performanya.

Semoga artikel bisa bermanfaat, dan sedikit tips tambahan bagi kita yang mau membeli prosesor baik itu untuk laptop maupun PC rakitan sendiri, yaitu selalu sesuaikanlah produk yang dibeli dengan kebutuhan serta budget yang dimiliki.

Jika pemakaian harian kita hanya untuk keperluan komputasi normal seperti mengetik, browsing, game ringan, maka pemilihan kelas entry level atau kelas low performance yang hemat daya mungkin sudah dirasa mencukupi.

Namun jika untuk kebutuhan yang lebih tinggi, seperti bermain game berat, kegiatan multitasking yang cukup banyak, maka sangat disarankan memakai prosesor kelas Mid-range atau high-end agar bisa lebih future-proof.

Sementara untuk seri hardcore seperti core i9, ryzen 9, maupun cpu kelas server, hanya disarankan dipilih bagi kita yang memang benar-benar membutuhkan performa yang tinggi untuk kebutuhan pekerjaan profesional maupun workstation server.

Dan yang paling terakhir, jangan lupa juga untuk membeli komponen lainnya dengan disesuaikan berdasarkan dari tipe prosesor yang kita beli.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post
close