Penyebab Cat Dinding Rumah Kembung dan Terkelupas


Cat adalah salah satu pilihan yang dapat dilakukan dalam melakukan finishing pada sebuah dinding bangunan. Sebenarnya terdapat banyak sekali variasai yang bisa digunakan untuk menghias tembok rumah kita agar bisa terlihat lebih bagus.

Namun mewarnai dengan bahan cat merupakan alternatif yang paling sering dilakukan. Selain karena biayanya yang terjangkau, juga karena bahan satu ini memang sangat mudah untuk bisa ditemukan dimanapun.

Nah berbicara soal mewarnai hunian, pernahkah kita melihat kondisi dimana cat pada dinding rumah mengalami retak-retak? Tidak hanya itu, mungkin juga kita melihat cat tersebut sudah kembung dan terkelupas dengan sendirinya.

Lalu kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Perlu kita ketahui, bahwa seiring berjalannya waktu tembok pada rumah pasti akan mengalami suatu perubahan. Hal itu bisa terjadi karena banyak faktor penyebab. Dan salah satu akibatnya yang mungkin atau bahkan paling sering terjadi yaitu tentang lapisan diding yang menjadi terkelupas.

Dimana hal tersebut sebenarnya bisa terjadi karena keteledoran atau ketidaktahuan pada saat proses pewarnaan pada tembok sedang dilakukan.

Nah adapaun untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebab serta bagaimana cara mencegah permasalahan tersebut agar tidak tejadi lagi.

Maka kita bisa langsung menyimak mengenai penjelasan detailnya pada ulasan berikut ini.


Inilah Alasan Kenapa Cat Dinding pada Rumah bisa Mengembang dan Terkelupas

1. Kelembaban Ruangan

Alasan pertama yang bisa membuat cat menjadi rusak yaitu diakibatkan karena suhu udara ruangan yang tidak normal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah tingkat kelembapan udara sekitar ruangan yang tergolong cukup tinggi.

Hal ini biasa terjadi karena letak ruangan yang berada di area tertutup dan membuat sirkulasi udara menjadi tidak lancar, sehingga bisa menimbulkan udara yang lembap atau panas.

Nah udara yang sangat lembap itu, ternyata dapat memicu adanya penumpukan uap air pada dinding rumah. Lalu jika hal itu dibiarkan, maka pada tahap awal akan muncul gelembung pada tembok yang sudah dicat.

Selanjutnya jika hal tersebut berlangsung secara terus menerus, akan menyebabkan retakan di bagian lapisan cat, dan pada akhirnya lama-kelamaan lapisan tersebut akan sobek lalu terkelupas dengan sendirinya.

Sebagai antisipasi dalam mengatasi masalah tersebut, sebenarnya kita bisa melakukan beberapa cara, yaitu seperti memasang banyak bukaan ventilasi pada hunian, membuat ruang terbuka hijau alias taman, atau bisa juga penerapan yang paling sederhana yaitu dengan memakai jenis cat yang lebih tahan terhadap kelembaban udara yang tinggi.

Dengan melakukan beberapa cara diatas, diharapkan suhu ruangan pun dapat tetap normal dan terjaga, sehingga cat pada tembok dapat tetap awet.


2. Pengecatan Ulang

Sebenarnya melapisi cat lama dengan yang baru itu tidaklah menjadi masalah, selagi dilakukan dengan cara dan prosedur yang benar.

Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mengerti akan hal tersebut. Terutama ketika sedang membangun rumah baru, dimana terkadang kita akan melakukan proses dua kali pengecatan dalam jeda waktu yang relatif singkat.

Nah hal yang harus diperhatikan adalah pada saat sedang melakukan cat ulang, maka pastikan terlebih dahulu bahwa lapisan pertama yang akan ditimpa haruslah dalam keadaan benar-benar sudah kering.

Jika tidak, hal tersebut akan berpotensi menyebabkan proses finishing menjadi tidak rapih. Sehingga pada akhirnya, dapat membuat lapisan cat pada dinding menjadi retak dan kemudian terlepas dikemudian hari.


3. Proses Pengeringan Berlebihan

Poin ini boleh dibilang memang sangat jarang ditemui, namun memang sangat bisa terjadi dan mungkin saja ada orang yang pernah melakukan hal ini.

Jadi pada saat semua proses pengecatan sudah selesai dilakukan. Terkadang ada beberapa orang melakukan proses pengeringan secara manual, dengan menggunakan alat-alat tertentu.

Hal ini biasanya sering dilakukan pada proyek yang memiliki batas waktu pengerjaan yang singkat atau bisa juga karena tempo pengerjaan proyek sudah mendekati masa akhir pengerjaan.

Nah cara tersebut, sebenarnya sangat tidak direkomendasikan karena dapat mengakibatkan lapisan terluar menjadi tidak rata dan bergelombang. Dan pada akhirnya, jika sudah kering, cat pada tembok akan rawan terkelupas.

Adapun cara pencegahan yang bisa dilakukan yaitu saat ingin mengerikan cat sebaiknya cukup menggunakan suhu ruangan normal saja. Dan jika memang sudah diburu waktu yang mepet, maka bisa disiasati dengan membuka ventilasi seperti pintu atau jendela, dengan maksud agar sirkulasi dapat berjalan lebih baik.

Baca Juga : Tips Agar Rumah Tetap Sejuk Tanpa Perlu Pasang AC

Nah itulah tadi sedikit penjelasan mengenai alasan mengapa lapisan cat pada tembok rumah bisa mengalami retak-retak dan mengelupas. Selain dari 3 poin yang telah disebutkan diatas, mungkin saja masih ada faktor lain yang bisa menjadi pemicu dari hal tersebut.

Salah satunya yaitu faktor usia pemakaian. Dimana hal tersebut sengaja tidak dimasukkan, karena dianggap merupakan penyebab dari degradasi yang memang terjadi secara alami dan buka karena keteledoran manusia.

Paling tidak dengan kita tahu beberapa alasan yang ada, hal tersebut bisa menjadi pengingat dan dapat membuat kita tidak asal-asalan lagi ketika ingin mewarnai hunian pada rumah kita, terlebih jika kita melakukannya secara mandiri.

Sehingga dengan membaca artikel ini kita dapat mengetahui sedikit ilmu tentang cara mengecat yang benar. 

Demikianlah artikel seputar desain interior kali ini. Semoga bisa bermanfaat dan sampai berjumpa kembali di artikel lain berikutnya. Terima kasih

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close