Awal Mula Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara (Indonesia)


Kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang pernah dijajah oleh bangsa Eropa seperti Belanda dan Inggris.

Penjajahan tersebut tentu tidaklah sebentar melainkan berlangsung selama bertahun-tahun lamanya, dan hal itu pulalah yang membuat bangsa Indonesia kemudian mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang sangat mendalam terutama yang dialami oleh rakyat.

Namun bagaimana sebenarnya awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dan apa yang menjadi latarbelakang bangsa-bangsa barat itu datang? Agar kita dapat mengetahuinya, maka langsung saja kita simak pembahasan berikut ini.


Latar Belakang Bangsa Eropa Melakukan Pelayaran Melalui Jalur Laut

Hubungan dagang antara benua Eropa dengan benua Asia sebenarnya sudah terjalin cukup lama, yakni bersamaan dengan hadirnya jalur sutra kuno yang dijadikan sebagai jalur perdagangan utama yang membentang dari wilayah bumi bagian barat ke wilayah bumi bagian timur.

Jalur ini merupakan rute terbaik yang biasa digunakan oleh para pedagang untuk menjual barang dagangannya terutama sutra yang memang banyak dijual oleh pedagang dari Tiongkok saat itu.

Bahkan pada perkembangannya jalur sutra ini tidak hanya digunakan untuk berdagang saja, melainkan juga sering digunakan sebagai jalur untuk bertukar informasi seperti ilmu pengetahuan, kebudayaan, hingga ajaran agama.

Namun hubungan dagang yang sudah berjalan baik diantara kedua benua tersebut sedikit demi sedikit mulai tergerus.

Hal ini tidak lain karena adanya kekalahan dari bangsa Eropa yakni Romawi timur yang mana wilayah kekuasaan sekaligus ibukotanya yaitu Konstantinopel telah berhasil direbut dan dikuasai oleh Kesultanan Turki Ottoman pada tahun 1453.

Akibat adanya hal itu membuat bangsa Eropa tidak lagi dapat dengan leluasa untuk melakukan transaksi perdagangan seperti sebelumnya.

Jalur darat yang menghubungkan banyak wilayah strategis dari Eropa seperti ke wilayah Afrika Utara, Timur tengah dan Tiongkok (jalur sutera) praktis tidak bisa diakses karena sudah dikuasai pedagang muslim.

Akhirnya bangsa eropa yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa pun akhirnya memilih untuk mencari jalur perdagangan yang baru. Adapun jalur baru yang dipilih itu adalah melalui jalur laut dengan melakukan pelayaran menggunakan kapal.


Awal Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Lautan

Bangsa Eropa pertama yang melakukan pelayaran lautan untuk melakukan penjelajahan wilayah baru adalah bangsa Portugis. Adapun tokoh yang melakukan pelayaran pertama tersebut yaitu dipimpin oleh Bhartholomeus Diaz pada tahun 1450.

Hal ini bisa dilakukan karena pada saat itu Portugis memang merupakan salah satu kerajaan besar di Eropa dan memiliki pengaruh yang sangat kuat pada masa itu.

Selain itu Portugis juga memiliki armada angkatan laut yang bisa dikatakan sangat baik dengan adanya perlengkapan kapal dan teknologi navigasi yang sudah sangat maju jika dibandingkan dengan negara Eropa lainnya pada waktu itu.

Hal itulah yang kemudian membuat Portugis ingin melakukan pelayaran dan penjelajahan untuk mencari jalur perdagangan baru. Namun bangsa Spanyol yang saat itu juga menjadi salah satu dari kerajaan yang cukup berpengaruh di benua Eropa tidak ingin ketinggalan dengan hal itu.

Spanyol yang memang telah menjadi saingan dari Portugis sejak lama tidak tinggal diam, mereka kemudian merencanakan untuk melakuakan hal yang sama yaitu menjelajahi samudra seperti yang telah dilakukan oleh Portugis sebelumnya.

Hingga akhirnya kedua kerajaan tersebut pun mengirim armada angkatan laut terbaiknya dan saling bersaing untuk berlomba dalam mencari wilayah yang perdagangan baru itu.

Khawatir adanya persaingan yang tidak sehat dan justru akan membuat adanya peperangan diantara kedua bangsa tersebut. Akhirnya paus Alexander VI yang merupakan simbol suci umat Katolik di benua Eropa kemudian turun tangan dan mengajak untuk berunding.

Hasil dari perundingan tersebut kemudian melahirkan sebuah perjanjian yang dikenal dengan sebutan perjanjian Tordesillas yang resmi ditandatangani pada juni 1494.

Adapun isi utama dari perjanjian tersebut yaitu menyatakan bahwa dunia telah dibagi menjadi dua bagian wilayah. Wilayah bagian bumi sebelah barat dengan patokannya adalah kepulauan Tanjung Verde merupakan wilayah yang boleh dijelajahi oleh Spanyol, sedangkan wilayah sebelah timur dari kepulauan tanjung verde merupakan wilayah yang boleh dijelajahi oleh Portugis.

Dengan adanya perjanjian itu pun membuat lahirnya semangat baru bagi kedua kerajaan yaitu Portugis dan Spanyol dalam melakukan penjelajahan lautan. Semangat baru tersebut dikenal dengan istilah semboyan 3G yang berarti Gold, Glory dan Gospel.

Gold dapat bermakna mencari kekayaan sebanyak banyaknya dengan cara melakukan perdagangan. Glory dapat bermakna mencari kejayaan yang kemudian melahirkan penjajahan antar bangsa (imperialisme kuno). Dan gospel dapat bermakna sebagai penyebaran agama kristen yang dibawa oleh para misionaris.


Bangsa Portugis dan Spanyol Datang ke Indonesia

Perlahan namun pasti, Portugis yang melakukan pelayaran kearah timur dari kepulauan tanjung verde akhirnya berhasil melewati pantai barat Afrika dan mampu menjelajahi setengah lautan dunia.

Beberapa tempat yang pernah di singgahi oleh Portugis diantaranya seperti tanjung harapan di Afrika, wilayah di pantai timur Afrika, hingga Calicut di India.

Setelah sampai di India orang-orang Portugis kemudian mendirikan kantor dagang untuk dapat menjalankan bisnisnya dengan baik. Setelah mereka merasa cukup stabil dengan keberadaannya di India, kemudian bangsa Portugis pada tahun 1509 melanjutkan ekspedisinya ke arah timur yang dipimpina oleh Alfonso de Albuquerque.

Baru pada tahun 1511 Alfonso akhirnya dapat singgah di Nusantara dan berhasil menguasai beberapa wilayah di Indonesia termasuk wilayah Malaka.

Di sisi lain Spanyol yang berlayar ke arah barat, baru tiba di Indonesia beberapa tahun setelah kehadiran Portugis yang lebih dulu datang ke Indonesia sebelumnya.

Kapal Spanyol pertama kali datang ke wilayah Nusantara yaitu tepatnya berada di pulau cebu Filipina pada tahun 1521, dengan dipimpin oleh Fernando de Magelhaens.

Tak berapa lama setelah itu, Spanyol kemudian mendengar kabar bahwa ada wilayah yang memiliki hasil bumi rempah-rempah yang sangat melimpah. Spanyol akhirnya tertarik dan memutuskan untuk mendatangi tempat itu dan ternyata tempat yang dimaksud itu adalah wilayah Maluku yang ternyata sudah dikuasai oleh Portugis.

Kehadiran orang-orang Spanyol ini ternyata membuat marah bagi bangsa Portugis dan kemudian menimbulkan peperangan diantara keduanya. Bahkan peperangan tersebut juga diikuti oleh penguasa lokal pada saat itu yakni kesultanan Ternate dan Tidore dimana masing-masing kesultanan tersebut didukung oleh pihak Portugis dan Spanyol.

Hingga pada akhirnya untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, kedua kekuatan yaitu Portugis dan Spanyol sepakat untuk melakukan perjanjian damai. Perjanjian tersebut dikenal dengan sebutan perjanjian Zaragoza yang ditandatangani pada tahun 1529.




Isi utama dari perjanjian tersebut yaitu membagi wilayah kekuasaan dunia dalam dua bagian, yakni wilayah dari Meksiko lurus ke Filipina akan menjadi hak milik Spanyol, sementara dari Brazil hingga Maluku akan menjadi hak milik Portugis.

Dengan adanya perjanjian itu akhirnya Spanyol pun mengalah untuk pergi dari Maluku dan kemudian kembali untuk menguasai wilayah Filipina.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close