Suku Vandal, dan Sejarah Asal Usul Istilah Vandalisme


Vandalisme adalah suatu istilah yang digunakan untuk orang-orang yang sering melakukan perbuatan onar, khususnya dalam hal melakukan penghancuran atau pengrusakan barang-barang maupun suatu tempat sehingga keindahan yang ada di tempat tersebut menjadi hilang.

Perbuatan vandalisme biasanya dilakukan dengan merusak fasilitas umum yang tersedia, seperti merusak bangku di taman kota, merusak telepon umum, hingga melakukan aksi coretan-coretan di dinding tembok maupun di fasilitas umum lain dengan bertujuan untuk merusak keindahan yang ada.

Bisa juga vandalisme ini dilakukan dengan cara merusak alam sekitar seperti mematahkan ranting pohon, melakukan coretan pada batu, dan lain sebagainya.

Jadi dapat dikatakan bahwa aksi vandalisme ini termasuk kegiatan yang sangat merugikan dan tentunya dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Umumnya mereka yang melakukan itu ialah anak-anak remaja yang masih labil dan sedang mencari jati dirinya.

Lalu darimana sebenarnya istilah vandalisme ini berasal dan sejak kapan istilah tersebut mulai digunakan? Nah untuk mengetahui jawabannya, maka langsung saja kita simak ulasan berikut ini.


Sejarah Suku Vandal Sebagai Asal Usul dari Istilah Vandalisme

Vandal sebenarnya merupakan nama dari sebuah suku yang mendiami wilayah Gallia yaitu sebuah wilayah yang termasuk ke dalam kekuasaan Romawi dan berada di sekitar Eropa barat atau sekarang termasuk wilayah Perancis, Italia Utara, Swiss, belgia, dan beberapa wilayah lainnya.

Suku vandal ini merupakan suku yang tersisihkan dari suku lainnya, karena kelakuan mereka yang memang dianggap tidak baik dan selalu membuat kerusuhan saja.

Disamping itu mereka pun sangat ingin sekali untuk merebut dan menguasai wilayah Romawi. Meskipun hal itu sepertinya sulit dilakukan mengingat pasukan Romawi yang ada pada waktu itu terbilang sangat kuat dan susah untuk dikalahkan.

Melihat peluang untuk menguasai wilayah romawi yang sangat sulit dicapai. Pada akhirnya mereka kaum vandal memutuskan untuk pergi ke wilayah Afrika Utara yang masih merupakan wilayah kekuasaan Romawi. Wilayah Afrika Utara tersebut adalah wilayah sangat kaya dan subur serta merupakan salah satu daerah penyuplai gandum terbesar untuk Romawi.

Dibawah pimpinan Gaiserik, kaum vandal kemudian dengan cepat berhasil untuk merebut wilayah yang berada di Afrika Utara tersebut. Beberapa hasil gandum dan sumberdaya alam yang lain pun dapat segera dikuasai oleh mereka.

Namun meskipun sudah banyak menguasai sumberdaya, dikarenakan keterbatasan keilmuan bangsa vandal, mereka pun pada akhirnya tetap mendatangkan orang Romawi untuk dipekerjakan sebagai tenaga ahli yang mengurus masalah ekonomi dan birokrasi.

Setelah berhasil merebut wilayah Afrika Utara, bangsa vandal ini masih merasa belum puas karena wilayah pusat Romawi yang belum mereka kuasai. Mereka pun akhirnya memutuskan pergi ke Italia untuk merebut pusat pemerintahan. Setelah disana ternyata mereka berhasil membuat orang-orang Romawi menjadi terpojok.

Mengetahui hal tersebut, pemerintah Romawi tidak tinggal diam, salah satunya yaitu Aetius yang merupakan seorang ahli strategi pemerintahan. Ia kemudian memanggil orang-orang Hun yang berasal dari wilayah Asia tengah untuk membantu mengatasi penyerangan ini.

Namun orang-orang Hun yang berada dibawah kekuasaan Raja Atilla pada saat itu ternyata juga ingin menguasai wilayah Romawi. Kerusuhan diantara Romawi dan bangsa Hun tidak dapat dihindarkan lagi dan terjadilah pertempuran sehingga membuat kaisar Romawi, Raja Hun yaitu Atilla, serta Aetius tewas pada peristiwa tersebut.

Adanya kekacauan tesebut ternyata tidak disia-siakan oleh bangsa vandal. Tepatnya pada tahun 455 M, dibawah pimpinan Gaiserik akhirnya orang-orang vandal dapat menyerbu dan masuk ke wilayah kota tua Roma. Mereka melakukan penyerangan kota secara barbar, melakukan pengrusakan serta penjarahan di kota tersebut.

Singkat cerita wilayah Romawi pun pada akhirnya berhasil direbut oleh bangsa vandal. Namun begitu, seperti kebiasaan sebelumnya mereka bangsa vandal tetap mengangkat orang Romawi untuk dijadikan sebagai kaisar, dengan tujuan agar rakyat mau tetap menurut kepada pemerintahan yang baru.

Hingga pada akhirnya kekuasaan boneka hilang, setelah muncul sosok bernama Odoacer dari bangsa vandal sendiri. Odoacer kemudian memilih untuk menjadi kaisar dan hal itu pula menandai berakhirnya kekuasaan dari dinasti Romawi.




Nah begitulah kira-kira sedikit informasi tentang sejarah suku vandal di Eropa. Penyerangan orang-orang vandal pada tahun 455 M yang terkenal barbar, yaitu dengan melakukan berbagai pengrusakan dan penjarahan itu, kemudian diambil namanya sebagai nama istilah bagi orang-orang yang sering merusak fasilitas umum dan tempat lainnya. Adapun istilah tersebut dikenal dengan nama aksi vandalisme.

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close