Pengaruh Budaya Asing terhadap Kebudayaan Indonesia

Het Paradijs van Java

Dinamika kebudayaan Indonesia, sudah lebih dahulu berkembang jauh sebelum datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia. Kebudayaan Indonesia mulai berkembang khususnya di bidang spiritual setelah datangnya ajaran-ajaran agama seperti ajaran agama Hindu, Budha dan Islam.

Menurut pendapat yang ada, bahwa ajaran agama tersebut dibawa oleh orang asing yang datang ke Indonesia. Orang India menyebarkan agama Hindu dan orang Arab menyebarkan agama Islam.

Namun, lebih dari itu sebenarnya orang-orang Jawa juga memainkan peran yang sangat penting dan independen dalam proses akulturasi yang disebut dengan kolonisasi Hindu.

Ini terlihat dari para peziarah Indonesia yang mengunjungi biara-biara di Asia untuk memperdalam ilmu, yang setelah mereka kembali ke Indonesia para penguasa Jawa kemudian memanggil mereka untuk mengisi pos-pos yang penting di Kerajaan.

Oleh karena itu banyak orang yang menilai bahwa bangunan-bangunan atau monumen-monumen yang ada di Indonesia merupakan hasil dari peradaban Indonesia sendiri.


Budaya Indonesia Hasil Akulturasi dan Asimilasi dari Luar


Pengaruh dari Ajaran Hindu

Dari pengaruh kebudayaan Hindu saja, banyak meninggalkan suatu atmosfer yang besar dalam sebuah kerajaan. Pengaruh ini secara jelas dapat dibedakan antara kebudayaan yang ada di Jawa dengan kebudayaan yang ada di Bali.

Pada dasarnya para penyebar kebudayaan Hindu ini adalah mereka para Brahmana yang mendapatkan kasta sosial yang lebih tinggi di Keraton Jawa dan Bali. Namun disisi lain, bahwa kebudayaan tersebut tidaklah sepenuhnya berasal dari agama Hindu.

Misalnya saja seperti dalam hal pertanian dan bercocok tanam, diamana orang-orang Indonesia sebelumnya telah memiliki keahlian tersendiri sebelum masuknya agama Hindu.


Ada juga beberapa komunitas yang cenderung untuk mempertahankan agama dan adat istiadat Indonesia kuno dan menjauhi kebudayaan agama Hindu yang masuk.

Ini berbeda dengan sikap yang berada di dalam istana yang cenderung untuk mengikuti kebudayaan agama Hindu.


Pengaruh dari Agama Islam

Sementara itu, kebudayaan agama islam banyak dibawa oleh para pedagang asing yang berdagang ke Indonesia.

Pada umumnya mereka para pedagang asing (arab) berdagang hanya di daerah pesisir saja. Hal itu karena kehidupan di daerah pesisir lebih kosmopolit, dan lebih terbuka dibandingkan dengan Kerajaan besar yang berada di pedalaman.

Kemudian peradaban dan kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang itu masuk ke dalam kebudayaan yang berada di pesisir dan setelahnya meresap ke dalam peradaban istana di Jawa Tengah (Suku Jawa), yang pengaruhnya tersebut sangat besar melebihi apa yang telah diperkirakan sebelumnya.


Pengaruh dari Bangsa Eropa

Pengaruh kebudayaan Eropa terhadap Indonesia pada awalnya sangatlah kecil. Ini disebabkan karena orang-orang Eropa yang sedikit memisahkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada waktu itu, yang menyebabkan mereka tidak bisa beradaptasi dengan kebudayaan orang-orang Indonesia.

Namun mereka orang-orang Eropa borjuis yang berusaha mengambil sikap memberikan jalan bagi negara-negara Timur (termasuk orang-orang Indonesia) untuk mendapatkan sedikit kemewahan. Hal tersebut, tentu membuat orang-orang Eropa sendiri akhirnya mendapatkan sebuah prestise di negara-negara Asia.

Baru setelah prestise orang-orang Eropa itu naik, maka pola-pola budaya mereka dapat memberikan beberapa pengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Proses ini dapat lebih dipercepat dengan adanya dukungan dari pihak-pihak kerajaan yang membantu dalam memberikan perantara sebuah jalan.

Kebudayaan yang dicangkokkan oleh orang-orang Eropa terhadap masyarakat Indonesia pun hanya sebatas kebudayaan yang bersifat eksternal saja, tidak sampai karakteristik yang penting dalam budaya Eropa sendiri.

Misalnya saja kristen protestan yang dianut oleh orang Indonesia seperti di Maluku, mereka pada umumnya membedakan dirinya secara sangat luas dari kerangka pemikiran orang-orang Eropa Barat.

Budaya Indonesia yang berkembang antara abad ke-17 dan abad ke-18 pada umumnya tidak terpengaruh oleh adanya para pedagang dari Belanda. Ini disebabkan karena adanya islamisasi diberbagai daerah pada waktu itu yang menyebar ke dalam masyarakat pertanian.

Reaksi umum orang Indonesia terhadap hal-hal yang baru dari barat adalah menghindar dan lari ke arah isolasi dan magis.


Setelah tahun 1800, superioritas mulai terasa di kepulauan Indonesia. Adanya revolusi borjuis di Perancis dan revolusi di Inggris, membuat orang-orang Eropa melakukan ekspansi kolonial, yang pada akhirnya menimbulkan inovasi ekonomi seperti adanya sistem tanam paksa dan eksploitasi tenaga kerja secara besar-besaran.

Namun dimulai abad ke-19, kaum priayi dari golongan pribumi Indonesia terus tumbuh. Hal ini disebabkan karena adanya para golongan kaum muda yang mendapat pendidikan Barat dengan menyerap kebudayaan Barat secara baik.

Penyerapan dan adaptasi budaya Barata ini tidak dibatasi pada pengambilalihan berbagai elemen yang dipinjam dari Barat, tetapi orang Indonesia kadang-kadang juga memberikan reaksi dengan prestasi budaya yang kreatif.


Sumber :
Buku Masyarakat Indonesia dalam Transisi (W.F. Wertheim)

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. No Spam !

Previous Post Next Post

Contact Form

close